14 Ribu Unit Alat Tambang Bitcoin di AS Siap Aktif Tahun Ini

Sekitar 14 ribu unit alat tambang Bitcoin di AS siap aktif pada tahun ini. Alat sebanyak itu demi mengakomodir permintaan Bitcoin yang semakin tinggi. Alat disediakan oleh Foundry Digital bekerjasama dengan Compute North.

Pihak Foundry Digital mengatakan akan menyediakan 14 ribu alat tambang Bitcoin bermerek Whatsminer asal Shenzhen, Tiongkok. Merek ini adalah pesaing dari produsen Bitmain dan Kanaan, juga dari Tiongkok.

Sedangkan Compute North akan berperan sebagai penyedia lahan untuk tambang itu dan memastikan daya listrik sebesar 47 Megawatt akan tersedia.

“Lebih dari satu tahun Foundry alat tambang Bitcoin kami sudah difasilitasi oleh pihak Compute North. 14 ribu unit alat tambang baru itu akan dipasang pada kuartal pertama tahun ini. Berikutnya investor yang ingin menambang secara cloud bisa menyewanya,” kata Mike Colyer, CEO Foundry.

Pada tahun lalu, minat arus utama dalam penambangan telah melonjak seiring dengan harga Bitcoin yang melonjak.

Investor Bitcoin yang ingin menambang secara cloud “menumpuk” ke perusahaan pertambangan publik di Amerika Utara.

Tetapi kemampuan investor individu untuk benar-benar menambang seringkali sangat dibatasi oleh hambatan yang tinggi untuk masuk, karena biaya perangkat keras dan sumber daya yang sangat terbatasa.

Penghalang itu semakin tinggi saat ini, karena produsen mesin tambang terus dibanjiri oleh permintaan yang tinggi. Biaya operasional penambangan oleh Compute North diklaim sangat efisien dibandingkan di tempat lain.

Pemerintah Tambang Sendiri
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan memastikan bahwa pihaknya siap mendirikan penambangan Bitcoin.

Hal itu disampaikan oleh Zia Ullah Bangash, Penasihat Teknologi Informasi provinsi itu kepada media, dilansir dari media siber lokal Bolnews, belum lama ini.

Dilansir dari Decrypt, Bangash mengatakan RUU legislatif yang mendukung industri itu telah disahkan di DPRD Provinsi. Kelak entitas perusahaan juga bisa menerbitkan aset kripto mereka sendiri dan dijamin oleh hukum.

Melalui Twitter, Bangash menegaskan itu lagi. Dia mengatakan, pihaknya menyambut baik penambangan Bitcoin sebagai bagian dari mempromosikan industri teknologi.

Pengguna Twitter lain merespons pernyataan itu, mempertanyakan apakah pasokan listrik Pakistan cukup untuk penambangan itu di tengah krisis energi Pakistan.

Respons ini sangat masuk akal, karena konsumsi listrik penambangan Bitcoin tidaklah kecil dan terus bertambah, seiring meningkatnya permintaan.

Konsumsi Listrik Tambang Bitcoin Lampaui Belanda, Dekati Uni Emirat Arab

Tahun lalu, pejabat dari Majelis Provinsi, yang dipimpin oleh Bangash, juga memberikan resolusi kepada pemerintah pusat Pakistan yang menyerukan legalisasi penambangan dan kepemilikan Bitcoin di seluruh negeri.

“Kami meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan dengan hati-hati proposal kami untuk melegalkan penambangan aset kripto,” sebut dokumen proposal itu.

Pemerintah Venezuela juga melakukan hal serupa melalui militernya. Pada awal Desember 2020 lalu, di media sosial tampak sejumlah video dan foto menunjukkan tentara Venezuela merakit alat tambang Bitcoin dan jenis aset kripto lainnya.

Menurut Jenderal Lenin Herrera, langkah itu untuk menambah penghasilan anggotanya, akibat kesulitan ekonomi. Maklumlah, negara pimpinan Nicolas Maduro itu mengalami hiperinflasi. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait