Penampakan Tambang Bitcoin oleh Tentara Venezuela

Sejumlah video dan foto menunjukkan tentara Venezuela merakit alat tambang Bitcoin dan jenis aset kripto lainnya.

Menurut Jenderal Lenin Herrera, langkah itu untuk menambah penghasilan anggotanya, akibat kesulitan ekonomi. Maklumlah, negara pimpinan Nicolas Maduro itu mengalami hiperinflasi.

Pada tahun 2019 inflasi di negara itu mencapai lebih dari 19 ribu persen. Tertinggi sepanjang masa terjadi pada tahun 2018, yakni lebih dari 65 ribu persen. Menurut data dari Statista, inflasi pada tahun 2021 diperkirakan di kisaran 15 ribu persen.

Rezim Nicolas Maduro tampak memang kian mengandalkan aset kripto, termasuk Bitcoin untuk bertahan secara ekonomi. Dan ini bukan praktik kali pertama, karena sejak tahun 2017, Maduro sangat mengagung-agungkan aset yang menggunakan blockchain itu untuk bertransaksi.

Di tahun 2019, Maduro pun mengumumkan terbitnya mata uang berbasis kripto, yakni Petro.

Pada 17 November 2020 lalu, melalui akun Instagram, Brigade Teknik tentara Venezuela meresmikan Pusat Produksi Aset Digital Tentara Bolivaria Venezuela.

Sarana itu menampung beragam alat tambang jenis ASIC yang biasa digunakan untuk aset kripto berbasis Proof-of-Work, seperti Bitcoin dan Ether.

Ternyata Transaksi Kripto Petro Venezuela Memang Ada

Jenderal Lenin Herrera langsung meresmikan operasional penambangan itu. Menurutnya, guna memperkuat kemandirian unit Tentara Bolivaria.

Ia menambahkan, pusat penambangan itu akan menghasilkan sumber penghasilan yang tidak bisa diblokir oleh negara asing. Herrera tampaknya menyitir langkah sanksi ekonomi AS kepada pemerintahan Maduro.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by 61 Brigada Codazzi (@ejb_61brig)

Di tangga berbeda, foto-foto serupa juga dipublikasikan di Facebook brigade itu. Tampak beberapa tentara sedang merakit alat tambang yang jumlahnya puluhan unit.

Sebelumnya, pada 31 Agustus 2020, Chainalysis, perusahaan analis blockchain dan kerap membantu penegak hukum meringkus penjahat terkait aset kripto mengatakan, bahwa Bitcoin Cs benar-benar sebagai solusi atas krisis keuangan yang dihadapi oleh Venezuela.

Kajian Chainalysis itu lebih menegaskan keterlibatan negara di Amerika Latin itu dengan teknologi blockchain-aset kripto selama beberapa tahun terakhir.

Menurut mereka, sejak awal adopsi dan penggunaan aset kripto, ekonomi Venezuela telah menikmati begitu banyak manfaat.

Dengan sebagian besar negara di seluruh dunia belum jelas tentang arah adopsi kelas aset baru itu, Venezuela mampu menggunakannya untuk keuntungan mereka, misalnya aset kripto Petro dan Dash.

Bagi Chainalysis, krisis keuangan yang mengguncang negara itu adalah katalis utama untuk mendorong mereka untuk mengadopsi kripto dan kian mempertegas jalan keluar dari masalah yang berkepanjangan itu.

Chainalysis juga memastikan, bahwa aset kripto saat ini menjadi bagian penting dari ekonomi Venezuela, karena fakta itu telah memainkan peran penting dalam kebangkitannya.

“Saat ini, pasar keuangan di Venezuela terdiri dari instrumen yang berhubungan dengan aset kripto. Semua faktor itu telah membuat aset kripto diterima secara luas di seluruh Venezuela, misalnya Petro yang diterbitkan langsung oleh pemerintah,” sebut Chainalysis.

Adopsi Meroket
Sejauh ini Venezuela adalah salah satu dari sedikit negara dengan tingkat adopsi tertinggi terhadap aset kripto. Selain telah menyelamatkan ekonomi Venezuela dalam menghadapi krisis keuangan akibat sanksi ekonomi AS, aset kripto juga telah digunakan sebagai alat pengiriman uang masuk dan keluar negara.

Selain itu, Bitcoin dan aset kripto lainnya juga telah digunakan oleh pemerintah Venezuela untuk menghindari sanksi dari Amerika Serikat.

Venezuela sekarang memiliki salah satu pusat perdagangan Bitcoin tertinggi yang melampaui setiap negara lain dan nomor dua setelah Amerika Serikat.

Saat ini, negara tersebut telah mampu mengokohkan tempat ketiga dalam Indeks Adopsi Aset kripto Global. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait