Bank Sentral Korea Selatan (Korsel) memilih Ground X sebagai platform uji coba won digital. Ground X milik perusahaan Kakao dan punya kaitan dengan kripto Klaytn (KLAY).
Namun Ground X sejatinya tak sendiri, karena adalah beberapa perusahaan lain yang juga akan digunakan, yakni Line Plus, afiliasi Naver dan penyedia layanan TI konglomerat SK Group, SK C&C.
“Bank sentral Korea Selatan pada Selasa lalu menunjuk Ground X, anak perusahaan blockchain dari raksasa teknologi negara Kakao Corp., sebagai penawar pilihan untuk posisi mitra pada program pengembangan mata uang won digital,” dilansir dari media lokal The Korea Herald, Selasa (20/7/2021).
Pada Mei 2021 bank sentral itu mengunggah posting di situs webnya yang mencari perusahaan yang tertarik dengan kesepakatan kemitraan 10 bulan sebagai pemasok teknologi untuk mengembangkan won digital.
Mereka berencana untuk menutup kesepakatan pada akhir bulan sebelum memulai program percontohan bulan depan. Pengamat pasar memproyeksikan kesepakatan itu akan diselesaikan dengan lancar.
Ground X, diluncurkan pada 2018, mengoperasikan platform blockchain-nya sendiri, Klaytn (KLAY) dan menandatangani kemitraan teknologi dengan pengembang Ethereum, ConsenSys awal tahun ini.
ConsenSys telah bekerja dengan bank sentral di Singapura, Australia dan Thailand untuk proyek mata uang digital bank sentral (CBDC) mereka sendiri.
Bank Sentral Korea mengatakan sebelumnya, bahwa dana program percontohan mencapai 4,9 miliar won (US$4,4 juta).
Program yang akan dilakukan dalam “lingkungan virtual” ini terdiri dari dua tahap.
Tahap pertama, yang berfokus pada penelitian dan pengujian peran dasar mata uang digital bank sentral, dijadwalkan selesai pada Desember 2021.
Diikuti oleh tahap kedua yang dipusatkan pada konsep yang lebih rinci, seperti perlindungan privasi. Tahap kedua dijadwalkan selesai pada Juni 2022.
Pengumuman itu muncul ketika bank sentral di seluruh dunia telah melakukan studi tentang penerbitan mata uang digital bank sentral.
Bank Sentral Tiongkok saat ini adalah yang terdepan, yang memulai penelitiannya pada tahun 2014 silam.
Pada pertengah 2020 ujicoba yuan digital terus dilakukan di sejumlah kota besar, termasuk Beijing. Ujicoba ambisius berikutnya di ajang Olimpiade Musim Dingin pada tahun depan. [red]