Blackmoon Crypto Mengklaim Akan Jual Kripto GRAM Telegram

Setelah public sale kripto GRAM usai di Liquid (Jepang) dan Tokenomy (Singapura), bursa kripto Blackmoon Crypto asal Cayman Island mengklaim akan menjual kripto tersebut setelah blockchain TON (Telegram Open Network) diluncurkan.

Seperti yang diketahui proses penjualan kripto GRAM buatan Telegram ini terbilang unik dan agak misterius. GRAM tidak dijual langsung oleh pihak Telegram sendiri, melainkan melalui sejumlah perusahaan dan pihak-pihak yang mengklaim terafiliasi dengan Telegram. Pavel Durov, sang CEO Telegram sendiri hampir tak banyak bicara soal proyek ambisius sejak tahun 2018 ini.

Penjualan GRAM di Liquid misalnya dilakukan atas kerjasama dengan GRAM Asia, sebuah perusahaan yang mengaku sebagai hodler GRAM terbesar di Asia. Demikian pula itu dilakukan oleh GRAM Asia bersama Tokenomy. Public sale di kedua bursa itu pun usai, sembari menanti diluncurkannya blockchain TON pada tahun ini.

Sebagian hasil penjualan GRAM di Liquid misalnya mencapai Rp6,3 triliun dalam bentuk stablecoin USDC. Sebagian lagi tidak diumumkan oleh Liquid atas dasar kerahasian dan bekerjasama dengan perusahaan lainnya.

Nah, kali ini, setelah beberapa hari yang lalu kode full node TON versi test net diluncurkan, Blackmoon Crypto mengaku akan menjual kripto GRAM tersebut. Seperti yang dilansir dari Coindesk hari ini, CEO Blackmoon Crypto, Oleg Seydak, adalah CEO Gram Vault, perusahaan kustodian kripto di Swiss. Kedua perusahaan inilah bekerjasama dengan sejumlah investor GRAM di awal tahun 2018 untuk dijual kepada publik.

“Sejumlah bursa kripto lainnya yang mengaku menjual kripto GRAM sebenarnya akan memperdagangkannya dalam bentuk derivatif (variasi lain dari perdagangan kontrak berjangka-red). Pada akhirnya mereka akan mengkaji terlebih dahulu tingkat likuiditas yang dijanjikan kepada para penggunanya, dan mereka bisa beralih kepada kami untuk membeli GRAM dengan harga premium,” kata Sergey Vasin, Chief Operating Officer Blackmoon Crypto kepada Coindesk.

Berdasarkan penelusuran Coindesk, ternyata ada keterkaitan antara Blackmoon Crypto itu dengan perusahaan Telegram sendiri. Pendiri Blackmoon Crypto, yakni Ilya Perekopsky adalah pula Wakil Presiden Telegram.

Pihak Blackmoon Crypto meyangkal keterkaitan dan afiliasi itu. Tetapi, menurut sumber Coindesk, pengembangan dan investasi pada blockchain TON, Blackmoon Crypto adalah memang bagian penting dari blockchain TON itu. [Coindesk/vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait