Bos JPMorgan: Krisis Perbankan Belum Berakhir

CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon mengatakan bahwa krisis perbankan AS belum berakhir dan akan ada dampak dari itu selama bertahun-tahun yang akan datang.

Eksekutif tersebut menambahkan bahwa kegagalan bank-baru-baru ini “secara signifikan telah mengubah harapan pasar,” dan peluang resesi telah meningkat.

Bos JPMorgan; Resesi, Krisis Perbankan, dan Ekonomi AS

CEO JPMorgan Jamie Dimon Tentang Ekonomi AS, Resesi, dan Krisis Perbankan Jamie Dimon, ketua dan CEO JPMorgan Chase, membagikan kekhawatirannya mengenai ekonomi AS, resesi, dan krisis perbankan dalam surat tahunan kepada para pemegang saham.

Surat ini telah diterbitkan minggu lalu. Surat tersebut menyusul runtuhnya beberapa bank besar di AS, termasuk Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Menyebut kegagalan bank-baru-baru ini sebagai krisis perbankan, Dimon memperingatkan:

“Krisis saat ini belum berakhir, dan bahkan ketika itu sudah berlalu, akan ada dampak dari krisis tersebut selama bertahun-tahun yang akan datang,” ujar Dimon.

“Begitu banyaknya leverage hampir di seluruh sistem keuangan. Pada saat itu, praktis tidak ada bank regional yang terpengaruh,” jelas bos JPMorgan.

Sebaliknya, dia mencatat: “Krisis perbankan saat ini melibatkan jauh lebih sedikit pemain keuangan dan masalah yang perlu diatasi,” tambahnya.

Komentar tentang upaya The Fed untuk menekan inflasi dan kenaikan suku bunga di masa depan, Dimon memiliki pendapat tersendiri.

“Jika kita memiliki inflasi yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama, The Fed mungkin terpaksa meningkatkan suku bunga lebih tinggi dari yang orang harapkan meskipun krisis perbankan baru-baru ini,” ujar Dimon.

Selain itu, dia memperingatkan bahwa pengetatan kuantitatif (QT) dapat memiliki dampak berkelanjutan yang mungkin, dari waktu ke waktu, menjadi kekuatan lain yang mendorong suku bunga jangka panjang lebih tinggi dari yang saat ini diantisipasi.

Ini mungkin terjadi bahkan jika kita mengalami resesi yang ringan atau tidak begitu ringan, seperti yang kita lihat pada 1970-an dan 1980-an.

Dimon menjelaskan bahwa kegagalan Silicon Valley Bank dan Credit Suisse telah secara signifikan mengubah ekspektasi pasar, harga obligasi telah pulih secara dramatis, pasar saham turun, dan peluang resesi pasar telah meningkat, dikutip dari News.Bitcoin.

Dia pun menekankan bahwa krisis perbankan ini masih belum berakhir walaupun tidak separah pada 2008 lalu. Meskipun demikian, eksekutif JPMorgan menegaskan bahwa ekonomi saat ini cukup baik tetapi mengulangi bahwa ada awan badai di depan. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait