eToro: Perdagangan Derivatif Picu Turunnya Bitcoin

Adam Vettese, Analis eToro memastikan, bahwa pergerakan turunnya harga Bitcoin beberapa hari yang lalu dipicu oleh perdagangan Bitcoin di pasar turunan (derivatif market).

“Dalam satu malam saja, trader di pasar turunan mencetak keuntungan hingga US$100 juta,” kata Adam melalui surat elektronik yang diterima redaksi hari ini, Selasa (26/11/2019).

Adam mengatakan investor mejual aset kripto mereka secara massal. Bitcoin sendiri telah merosot ke level terendah selama enam bulan, setelah menembus batas US$7.000 dan saat ini, per 25 November 2019, turun hingga 4,6 persen menjadi sekitar US$6.800. Raja Aset Kripto ini kehilangan nilai hingga 50 persen dari puncaknya pada Juni 2019.

“Per 25 November 2019, secara teknikal kami melihat munculnya death cross, sebuah indikator sentimen, di mana MA50 turun di bawah MA 200. Bitcoin pun turun lebih dari 60 persen,” kata Adam.

Ether (ETH) dan Ripple (XRP) pun setali tiga uang. Investor harus kembali ke November 2017 untuk membeli Ripple dengan harga serendah itu setelah ambruk 6,5 persen di US$0,209. Sementara ETH berada pada level terendah selama 8 bulan pada US$134,8.

Faktor Fidelity
Fidelity Digital Asset, anak perusahaan Fidelity diperkirakan akan meluncurkan platfrom perdagangan aset kripto untuk kali pertama pada akhir tahun ini. Fidelity Digital Asset berperan sebagai broker, yang memungkinkan investor institusi untuk membeli dan menjual Bitcoin, utamanya menggunakan cara OTC (over the counter).

“Langkah untuk melahirkan lebih banyak pasar bagi aset kripto, akan mendorong likuiditas yang lebih tinggi terhadap kelas aset baru itu. Apalagi jika itu dilakukan oleh perusahaan besar seperti Fidelity Digital Asset, kiranya akan memberikan rasa percaya diri kepada investor institusi atau individu yang berkantong tebal,” kata Adam.

Berdasarkan catatan redaksi, Fidelity Digital Asset sejak tahun lalu memang sudah berancang-ancang ingin mencicipi ranumnya perdagangan aset kripto, khususnya Bitcoin. Selain melayani perdagangan Bitcoin di spot market, perusahaan itu juga punya produk Bitcoin Berjangka (Bitcoin Futures), yang merupakan bagian dari produk derivatif (pasar turunan).

Bitcoin di pasar turunan memang mulai diminati sejak tahun 2018 untuk melindungi nilai modal, sekaligus menghindari fluktuasi tinggi Bitcoin di spot market, tetapi dengan resiko yang juga cukup tinggi. Di Bitcoin Futures, misalnya investor tidak memperdagangkan Bitcoin yang asli, tetapi hanya surat kontrak perdagangannya saja. Harga perdagangan tetap mengacu pada nilai Bitcoin yang asli dari spot market, tetapi melalui satu atau beberapa indeks harga. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait