Fidelity: Institusi Semakin Mengadopsi Bitcoin

Akibat kelesuan ekonomi global yang disebabkan pandemi COVID-19, Bitcoin dan aset kripto lain mendapat dorongan adopsi besar oleh investor institusi. Hal tersebut diutarakan Christine Sandler, Kepala Pemasaran dan Penjualan Fidelity Digital Assets.

Sejak tahun 2014, Fidelity telah mulai mempelajari teknologi distributed ledger itu. Mereka menyadari ada sejumlah friksi yang dihadapi institusi dalam hal penyimpanan dan perdagangan aset kripto, serta kurangnya infrastruktur. Sebab itu, Fidelity memutuskan untuk menciptakan layanan dan produk bagi institusi.

Perusahaan tersebut umumnya memiliki klien dari kalangan investor ritel, individu kaya, family office, penasihat investasi, dana lindung nilai dan hibah, sehingga memungkinkan Fidelity menghadirkan produk-produk baru serta memudahkan penggunaan bagi pelanggan yang belum mengenalnya.

Ini Penyebab Bitcoin Terus Diapresiasi, Menurut Ketua SEC AS

Kendati demikian, baru pada tahun 2020 terjadi pergeseran investasi Bitcoin oleh institusi. Faktor yang mendorongnya adalah pandemi dan regulasi produktif oleh organisasi seperti Komisi Pertukaran dan Sekuritas AS (SEC) serta Kantor Pengawas Mata Uang AS.

Sandler menjelaskan, pada tahun ini terjadi adopsi narasi emas digital. Bitcoin mulai diminati oleh investor institusi, seperti dana lindung nilai, individu kaya dan family office. Terjadi perluasan jenis klien yang berinteraksi dengan ekosistem aset kripto.

Pada Agustus 2020, presiden Fidelity, Peter Jubber, mengumumkan rencana untuk meluncurkan dana indeks Bitcoin.

Dengan investasi minimal US$100 ribu, produk ini ditujukan bagi institusi serta investor terakreditasi yang tidak bisa membeli Bitcoin langsung.

Sandler berkata dana indeks tersebut diperuntukkan pihak yang terkendala menyimpan Bitcoin spot dalam portofolio mereka.

Soal Bitcoin exchange-traded funds (ETF), suatu inisiatif yang telah berulang kali diajukan berbagai perusahaan dan ditolak SEC, Sandler berkata hal tersebut akan fantastis.

Jika terjadi, layanan tersebut akan memberikan akses instan terhadap Bitcoin bagi investor tradisional, dan mampu menggenjot permintaan.

Kendati institusi mulai serius terhadap Bitcoin, sikap tersebut tidak diberikan kepada aset kripto lain seperti Ethereum. Sandler menjelaskan klien Fidelity menunjukkan minat terhadap Ethereum hanya sesekali, dan minat utama masih ditujukan kepada narasi Bitcoin. Narasi emas digital lebih tepat mengena investor tradisional.

Tetapi, dukungan bagi Ethereum ada di rencana Fidelity Digital Assets. Dengan adanya fitur Proof-of-Stake sebagai bagian Ethereum 2.0, Fidelity berencana menambahkan dukungan bagi layanan terkait di masa depan.

Ethereum 2.0 Dipastikan Meluncur 1 Desember 2020

“Sebagai kustodian aset digital, kita harus menawarkan layanan staking. Saya pikir kami akan menciptakan layanan tersebut setelah kami resmi mendukung Ethereum, tapi saat ini yang kami dengar kebanyakan adalah Bitcoin,” tambah Sandler.

Sandler juga menyoroti lembaga keuangan tradisional yang mulai menyusul masuk ke industri aset kripto, dan uang digital bank sentral akan hadir dalam beberapa tahun ke depan. Ekosistem kripto berkembang cepat, terutama dengan adanya kegunaan tokenisasi aset nyata serta kontrak pintar (smart contract).

Ia berpikir bukan tidak mungkin dolar digital atau uang digital bank sentral akan digunakan untuk berinteraksi dengan ekosistem tersebut. Kripto dan uang fiat tradisional akan hidup berdampingan. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait