Gara-gara Bitcoin, Banyak Bank Sentral Ingin Bikin Mata Uang Digital Sendiri

Sistem uang elektronik peer-to-peer, Bitcoin yang lahir pada tahun 2008 kian membawa pengaruh secara global. Lihat saja, kini banyak bank sentral di dunia ingin membuat mata yang digital sendiri (CBDC), yang karakternya kurang lebih seperti Bitcoin. Terlebih-lebih hal itu ditegaskan melalui satu konsorsium khusus oleh World Economic Forum (WEF), baru-baru ini.

Pada 24 Januari 2020 WEF memutuskan membentuk konsorsium pertama di dunia untuk mengurus mata uang digital yang kelak dibuat oleh beragam bank sentral. Di tahap awal, konsorsium itu bertugas untuk merancang Tata Kelola Mata Uang Digital.

Di sana ia difokuskan pada pengembangan pendekatan kebijakan yang interoperable, transparan dan inklusif untuk mengatur ruang mata uang digital. Pada akhirnya akan mendorong kolaborasi publik-swasta di banyak negara termasuk ekonomi di negara berkembang.

card
Sumber: Bank for International Settlements (BIS).

Tokoh Terkenal
Sejumlah tokoh terkenal telah mendukung inisiatif ini, termasuk Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney, Pendiri WEF dan Ketua Eksekutif Klaus Schwab, Menteri Senior dan Ketua Otoritas Moneter Singapura Tharman Shanmugaratnam, dan Kementerian Keuangan Pejabat dan Bankir Sentral dari Mesir dan Bahrain.

Neha Narula, Direktur Digital Currency Initiative di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan, bahwa Menciptakan sistem mata uang digital global yang inklusif dan terintegrasi membutuhkan dialog lintas pemangku kepentingan mulai dari menteri keuangan hingga pengembang open source.

Disambut Pelaku Mata Uang Kripto
Anggota industri mata uang kripto, di antaranya Consensys Joe Lubin, David Marcus dari Calibra dan Elizabeth Rossiello dari BitPesa juga menjanjikan dukungan mereka untuk konsorsium WEF.

“Saya berharap bahwa keahlian bersama akan membantu membuka jalan bagi rekomendasi kebijakan yang benar-benar global,” kata Elizabeth.

Sebelumnya, 22 Januari 2020, WEF sudah merilis rancangan untuk membuat kebijakan mata uang digital bank sentral alias CBDC (Central Bank Digital Currency).

Kerangka kerja WEF membagi CBDC menjadi tiga kategori, yakni retail, wholesale dan hybrid. Kategori pertama memungkinkan pengguna non-keuangan untuk memegang akun mata uang digital, sedangkan yang kedua adalah sistem elektronik yang memberikan akses ke cadangan bank sentral yang dapat digunakan oleh bank komersial dan lembaga keuangan lainnya untuk transaksi antar bank dan keamanan.

Sedangkan CBDC hybrid memungkinkan lembaga keuangan yang biasanya tidak memiliki akses ke fasilitas setoran bank sentral untuk menyimpan cadangan. Ini akan memungkinkan perlindungan yang lebih kuat dan pemantauan organisasi-organisasi itu dan meningkatkan interoperabilitas antara sistem pembayaran yang berbeda. [Cointelegraph/red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait