Kembangkan Teknologi Blockchain, Agen CIA Bisa Dapat Cuan

Badan Intelijen Sentral AS (CIA) mengumumkan peluncuran CIA Labs, sebuah inisiatif penelitian dan pengembangan internal yang mengizinkan agen CIA menciptakan teknologi buatan sendiri, termasuk teknologi blockchain dan meraih cuan darinya.

CIA Labs adalah anggota Konsorsium Laboratorium Federal untuk Transfer Teknologi, sebuah inisiatif lebih luas yang membantu lebih dari 300 badan federal, laboratorium dan pusat penelitian mengomersialkan teknologi yang mereka kembangkan.

Dalam hal ini, agen CIA bisa mengajukan paten atas hak kekayaan intelektual dan mengambil bagian untung dari komersialisasinya, hingga 15 persen per tahun atau maksimal US$150 ribu. CIA menyimpan selebihnya.

Dalam wawancara dengan MIT Technology Review, Wakil Direktur Direktorat Sains dan Teknologi CIA Dawn Meyerriecks menyebutkan bahwa pembentuan CIA Labs adalah usaha untuk menarik talenta yang mengincar gaji tinggi di Silicon Valley.

MIT Technology Review: Meski Aman, Blockchain Bisa Diretas

“Inisiatif ini membantu mempertahankan dominasi AS, terutama dari sisi teknologi. Hal itu sangat penting bagi keamanan nasional dan ekonomi sekaligus mendemokrasikan teknologi dengan menjadikannya tersedia bagi seluruh warga dunia,” tambah Meyerriecks.

Teknologi blockchain dan distributed ledger masuk daftar fokus utama CIA Labs, tetapi divisi tersebut juga akan fokus ke augmented reality, virtual reality, komputasi quantum, kecerdasan buatan dan telekomunikasi nirkabel atau perpaduannya.

Berpacu demi Pajak: IRS Versus Pengembang Privacy Coin

Badan pemerintah lain di AS telah mencoba memanfaatkan perangkat pelacakan blockchain dan aset kripto, termasuk Biro Investigasi Federal (FBI), Dirjen Pajak (IRS) dan Badan Narkotika Nasional (DEA).

Namun belum ada usaha serupa dari CIA. Kini, CIA berharap mengembangkan teknologi blockchain secara mandiri, alih-alih membelinya dari perusahaan luar.

Peretasan Twitter: FBI Siap Menyelidiki

CIA Labs tampaknya menyasar banyak teknologi saat ini, tetapi harapannya adalah agensi tersebut dapat meyakinkan pakar blockchain dan kripto bergabung dan bekerjasama untuk kemaslahatan AS, daripada membangun startup atau bekerja di perusahaan swasta.

Kendati demikian, mengingat jumlah uang yang mengalir melalui industri aset kripto, apakah potensi penghasilan US$150 ribu per tahun ditambah gaji federal cukup untuk menarik talenta yang “top markotop?” [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait