Mengapa Kompas Jual Foto Pakai Crypto Tezos (XTZ)?

Kompas adalah media massa yang kesekian kalinya ikut terjun di dunia crypto, setelah beberapa tahun lalu ada Republika. Kompas menjual foto-foto jurnalistik terbaiknya lewat pengayaan NFT dengan menggunakan crypto Tezos (XTZ), tapi mengapa?

OLEH: Vinsensius Sitepu
Pemimpin Redaksi Blockchainmedia.id

Republika bisa dibilang sebagai media massa di Indonesia yang kali pertama masih ranah kripto lewat NFT yang merepresentasikan file gambar JPG desain surat kabar mereka.

Kendati penjualan NFT itu dianggap sukses, tetapi tetap rancu dari segi keaslian kepemilikan, karena akun Republika di sebuah toko NFT tidak terverifikasi. Pun lagi, NFT sejatinya mudah direplikasi di blockchain yang berbeda, karena gambar bitmap-nya justru mudah diunduh. Perihal ini sudah kami ulas lengkap di laman ini, termasuk dalam “kasus” NFT karya lukis Gubernur Jawa Barat.

BACA JUGA  Menyoal Keterbatasan Kinerja Blockchain

Kini Kompas punya proyek istimewa dan serupa di NFT, yang merepresentasikan sejumlah foto-foto jurnalistik terbaiknya. Kompas menyebut proyek itu sebagai “Narasi Foto Terkurasi (NFT).

“Narasi Foto Terkurasi merupakan kurasi karya fotografer Harian Kompas dalam bentuk koleksi digital. Pada rilisan pertama, project ini membawa tema Loka/Masa, dengan menampilkan 57 foto yang direkam 19 fotografer dari tahun 2003-2018,” sebut Kompas di laman resmi proyek itu: nft.kompas.id.

Kompas Jual Foto Pakai Crypto Ini

Agar kolektor bisa memiliki NFT itu, Kompas menjualnya di toko NFT Objkt.com atas nama “Harian Kompas” dengan alat pembayaran berupa crypto Tezos (XTZ). Ini dapat diverifikasi langsung di laman NFT Kompas dan diarahkan langsung ke laman di Objkt.com.

“Melalui Loka/Masa, 57 foto dirilis sebagai digital collectibles melalui jaringan Tezos, salah satu blockchain dengan skena fotografi yang sudah cukup berkembang. Foto-foto tersebut bisa dikoleksi melalui lokapasar Objkt.com atau melalui tautan hariankompas.art,” tegas Kompas.

Namun demikian, selalu tidak bisa menghindari upaya replikasi dari foto-foto NFT itu, karena gambar Bitmap yang sudah terbit di Objkt.com, sangat mudah diunduh dan diterbitkan berupa NFT lain dan berbeda sistem blockchain-nya.

BACA JUGA  Harga NFT Pudgy Penguins Meroket, Apa Sebabnya?

Bahkan dalam kasus NFT Republika di OpenSea, gambar-gambar yang sama bisa diterbitkan menjadi NFT baru di toko NFT yang sama.

Di atas itu semua, dari segi strategi pemasaran dan penguatan merek, langkah Kompas dengan NFT tetap harus dipuji, karena mampu selaras dengan perkembangan teknologi baru.

Pasalnya, hanya karena teknologi blockchain-lah transparansi setiap transaksi bisa dicapai dari pangkal sampai ujung. Proficiat, Kompas! [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait