Menyoal Keperkasaan 300 Persen Binance Coin

Hari ini, harga Binance Coin (BNB) menembus puncak tertinggi sepanjang masa, yakni US$24,91 pada 12 Januari 2018. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, BNB pada hari ini, pukul 13.55 WIB bertengger di US$25.

Apapun ceritanya, bursa kripto sentralistik seperti Binance dengan seabrek produknya memiliki daya tarik sendiri, khususnya pertumbuhan nilai Binance Coin (BNB) yang mencapai lebih dari 303 persen terhitung sejak 1 Januari 2019 hingga hari ini, di kisaran US$25. Sedangkan selama setahun penuh kenaikan BNB mencapai lebih dari 106 persen dari US$12,11 per unit.

Berturut-turut, dalam rentang 24 jam, satu bulan, 7 hari dan 3 bulan, BNB terus mencetak laba.

Selama sepekan terakhir misalnya. Pada 13 April 2019, BNB melakukan reli di US$18,47. Dengan harga terbaru hari ini di US$25, berarti BNB mampu mencetak cuan sebesar 35 persen. Sedangkan selama 30 hari cuan yang diperoleh investor mencapai 63 persen. Yang menggiurkan, terhitung sejak 20 Januari 2018 hingga hari ini, BNB menyetor laba hingga 273 persen, ketika di tanggal itu BNB baru berada di kisaran US$6,69.

Sejumlah faktor
Kisah cuan besar seperti ini tentu tak dapat dilepaskan dari peran tangan dingin sang pendiri Binance, Changpeng Zao alias CZ. Berlatar belakang bukan trader yang jago (sebagaimana yang ia akui kepada Cointelegraph), CZ adalah pembuat peranti lunak perdagangan produk keuangan. Maklum, sejak lulus kuliah dia memang pengembang peranti lunak perdagangan saham di Jepang dan pernah berlabuh di Bloomberg. Di perusahaan media massa itu, dia bertanggung jawab terhadap pengembangan peranti lunak pasar keuangan.

Dalam perjalanannya sejak Binance didirikan pada tahun 2017. Ia dan tim memutuskan membuat blockchain sendiri selain memiliki bursa aset kripto dan aset kripto BNB yang sejak awal menggunakan blockchain Ethereum. Kendati baru dua hari yang lalu diluncurkan, Binance Chain membetot perhatian proyek kripto lainnya yang ingin hijrah ke Binance Chain dari blockchain Ethereum.

Tidak itu saja, bursa kripto Binance bersistem desentralistik kelak akan dijalankan di Binance Chain itu (hari ini bursa jenis itu masih berjalan di testnet Binance Chain). Ini tentu saja memberikan pilihan bagi pengguna, apakah menggunakan bursa kripto sentralistik milik binance atau yang desentralistik ini, yang memungkinkan pengguna mengamankan private key-nya sendiri. Namun, wacana seperti ini bisa dipastikan, jikalau bursa desentralistik ini memiliki fitur yang serupa dengan yang sentralistik, khususnya soal kecepatan transaksi perdagangan.

Nama besar CZ sepertinya sangat dimanfaatkan untuk membangun trust publik terhadap Binance dengan program Token Launchpad-nya atau yang lazim dikenal sebagai Initial Exchange Offering (IEO), sebagai alternatif dari Initial Coin Offering (ICO). IEO dirasa lebih bernilai berbanding ICO, karena prospek dan potensinya “dinilai” oleh pihak ketiga, yakni Binance sendiri yang didahului oleh semacam kajian cukup terperinci melalui Binance Research.

Dari hasil kajian ini pula, calon investor mendapatkan acuan yang lebih terang, daripada sekadar dari whitepaper dan situs web si empunya proyek.

Berhasil dengan skema itu, pembelian token di setiap proyek diharuskan menggunakan BNB, yang didahului dengan pembelian purchasing ticket. Dengan kata lain BNB adalah in-exchange currency di dalam Binance, sebagai use case-nya BNB yang pada muaranya menentukan kenaikan harganya.

Jikalau begini terus, sulit menduga titik resistansi BNB, karena performanya memang sangat buas. Pembelian terhadap BNB terus meningkat, apalagi tak lama lagi akan ada tahapan burn terhadap BNB untuk mengurangi jumlah suplainya di pasar. []

Terkini

Warta Korporat

Terkait