Dimaz Ankaa Wijaya
Peneliti pada Blockchain Research Joint Lab Universitas Monash, Australia


Timothy C. May (Tim May) menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 Desember 2018. Pada hari yang sama, di Australia, saya mempresentasikan hasil riset terbaru saya tentang anonimitas mata uang kripto di depan para akademisi yang bergelut dalam bidang kriptologi dan keamanan digital. Bisa dibilang, saya berada di sana karena jasa May. Nakamoto sang pencipta Bitcoin—ibu dari segala mata uang kripto—terinspirasi olehnya.

Tim May dikenal sebagai pencetus “The Crypto Anarchy Manifesto” atau diterjemahkan sebagai “Manifesto Anarki Kripto”, yang dipublikasikannya pada 22 November 1992.

Manifesto ini dianggap sebagai salah satu “ramalan” terhadap masa depan, di mana komputer akan mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Perkembangan komputer membuahkan metode-metode kriptologi, yang kemudian menjadi faktor yang amat penting untuk mengakomodasi kebebasan individu dan memfasilitasi kebutuhan akan koneksi privat dalam komunikasi berbasis elektronik. Teknologi kriptografi, sebagaimana disebut oleh May, akan membebaskan transaksi finansial dari pengawasan ketat pemerintah.

Kebebasan yang kebablasan dalam perspektif May

“Various criminal and foreign elements will be active users of CryptoNet. But this will not halt the spread of crypto anarchy.”

Anarki Kripto milik Tim May telah mewanti-wanti adanya kebebasan yang kebablasan yang akan terjadi di masa depan (atau saat ini) yang menggunakan teknologi berbasis kriptologi dan akan memfasilitasi para begundal yang hendak melawan hukum. Itu semua, sebagaimana diungkapkan Tim May, tetap tidak akan memupuskan cita-cita mulia anarki kripto, yang mau tidak mau harus diterima semua orang sebagai sebuah perubahan yang mesti diadopsi. Perpajakan, penegakan hukum, dan pengawasan harus bertransformasi untuk menyesuaikan diri dengan tren yang akan datang ini.

Ekonomi informasi

Informasi akan menjadi komoditas terpenting, menurut Tim May. Digitalisasi tidak hanya mengubah cara orang mengirim pembayaran, namun lebih jauh lagi, membongkar “barbed wired fences”—pagar-pagar berduri—sehingga pertukaran aset dapat dilakukan melalui media digital tanpa batasan ruang maupun waktu. Informasi rahasia akan dapat dialirkan dengan bantuan teknik kriptografi, dan pada saat yang sama .

Anarki kripto dan Bitcoin

Berbagai riset dilakukan untuk memfasilitasi transaksi privat, namun usaha ini tampak tidak menunjukkan hasilnya sebelum Bitcoin muncul ke permukaan. Komponen blockchain berbasis konsensus menjadi kepingan terakhir yang diperlukan untuk mewujudkan visi transaksi finansial yang anonim, di mana peran pihak sentral menjadi amat tereduksi. Ramalan Tim May tampak menjadi nyata dengan kesuksesan Bitcoin, sementara pasar-pasar anonim dan terdesentralisasi seperti OpenBazaar ataupun pasar “bawah tanah” mulai bermunculan untuk merespon teknologi mata uang kripto.

Kebebasan individu dan regulasi pemerintah

Anarki kripto menekankan pada kebebasan individu. Kebebasan individu ini, oleh para Cypherpunk—istilah mereka yang bergabung dalam mailing list bernama sama yang ikut diinisiasi oleh Tim May—diartikan bahwa seseorang seharusnya diberikan kebebasan untuk melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa campur tangan pemerintah. Hanya saja, tampaknya pemerintah—dalam banyak hal, pemerintah Amerika Serikat dengan NSA menjadi kaki tangannya—merasa perlu memata-matai siapapun yang menggunakan Internet, dan menentukan mana yang baik dan mana yang tidak bagi warga negaranya.

Pemerintah selalu benar

Premis pemerintah selalu benar tidaklah selalu benar. Sama seperti premis yang menyatakan bahwa sains selalu benar. Jika sains memiliki mekanismenya sendiri untuk merevisi apa yang salah melalui kritik dan saran antarsesama ahli, tidak demikian halnya dengan pemerintah. Kekuasaan besar yang diberikan kepada pemerintah (melalui pemilihan umum yang biasanya tidak menyediakan banyak pilihan kepada para pemilih) hampir selalu menempatkan mereka yang berseberangan dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Apalagi, agen-agen pemerintah ini tidak memiliki sistem kendali yang ketat agar kebijakan yang dibuat tidak merugikan subjek kebijakan tersebut. Lembaga ombudsman yang seharusnya mengampu kebutuhan ini sengaja tidak diberi taji dan kewenangan yang cukup dalam melawan kekuasaan eksekutif. Sistem legal memang menjadi salah satu alternatif untuk melawan regulasi yang tidak tepat sasaran. Hanya saja, semua orang tahu bahwa ranah hukum memiliki dampak akan waktu dan biaya besar bagi mereka yang menjalankan sebuah kasus.

Anarki kripto, merayakan kebebasan individu

Anarki kripto merupakan gerakan fundamental yang memberikan alternatif kepada individu untuk tidak selalu menundukkan diri terhadap kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan. Anarki kripto menjadi kutub anti pengawasan yang diharapkan mampu mengimbangi  kekuasaan pemerintah yang tidak terkendali. Anarki kripto adalah kita. []