Netflix Akan Produksi Film Dokumenter Peretasan Bitfinex

Netflix akan memproduksi film dokumenter terkait peretasan Bitfinex setara Rp51,7 triliun, yang melibatkan sepasang suami istri asal New York.

Raksasa streaming Netflix merencanakan memproduksi serial dokumenter tentang pencurian kripto terbesar yang pernah ada, setelah Departemen Kehakiman AS pekan lalu menyita dan memulihkan lebih dari 94.000 Bitcoin senilai US$3,6 miliar (Rp51,7 triliun) yang dicuri dari Bitfinex pada 2016.

Pasangan suami istri yang diduga bersekongkol untuk mencuci uang, yaitu Ilya “Dutch” Lichtenstein (34), dan Heather Morgan (31). Jika terbukti bersalah, mereka bisa dihukum penjara hingga 25 tahun penjara.

Pada Jumat malam, 11 Februari 2022, Netflix mengumumkan bahwa sutradara Chris Smith, yang terkenal karena karyanya di The Greatest Party That Never Happened dan Tiger King akan menyutradarai dan menjadi produser eksekutif serial dokumenter tersebut terkait Bitfinex itu.

“Netflix telah memesan pembuata film serial dokumenter tentang dugaan pencurian dan pencucian kripto oleh pasangan itu. Chris Smith akan didapuk sebagai produser sekaligus sutradara,” sebut Netflix.

Pemerintah AS Sita Bitcoin Setara Rp51,7 Triliun Terkait Peretasan Bitfinex

Pemerintah AS sita Bitcoin senilai US$3,6 miliar atau setara dengan Rp51,7 triliun, terkait kasus peretasan bursa kripto Bitfinex tahun 2016 dan aksi pencucian uang.

Pemerintah AS lewat Departemen Kehakiman Amerika Serikat, mengumumkan telah menyita Bitcoin (BTC) senilai US$3,6 miliar. Penyitaan ini dilakukan setelah pihak berwenang membekuk dua tersangka yang merupakan pasangan suami istri, di New York, Selasa (8/2/2022) waktu setempat.

“Dua orang ditangkap pagi ini di Manhattan atas dugaan konspirasi untuk mencuci mata uang kripto yang dicuri dalam peretasan bursa kripto Bitfinex tahun 2016. Nilai Bitcoin itu saat ini sekitar US$4,5 miliar. Sejauh ini, penegak hukum telah menyita Bitcoin bernilai lebih dari US$3,6 miliar,” sebut Departemen Kehakiman dalam keterangan resminya.

Wakil Jaksa Agung, Lisa Monaco mengatakan penangkapan kedua tersangka dan penyitaan Bitcoin itu tergolong yang terbesar saat ini.

“Capaian ini menunjukkan bahwa kripto bukanlah tempat yang aman bagi para penjahat. Para tersangka memang menggunakan cara-cara untuk menyamarkan transaksi kripto curian itu. Namun, berkat kerja keras penegak hukum, kami sekali lagi menunjukkan bahwa transaksi kripto bisa dilacak berkat teknologi blockchain dan menemukan pelaku kejahatannya,” kata Monaco.

Menurut FBI, Heather Morgan dan suaminya, Ilya Lichtenstein, berkongkalikong untuk mencuci uang hasil peretasan tersebut. Mereka disebut menggunakan dana itu untuk membeli emas, NFT serta benda lainnya.

Kriminal kripto umumnya berusaha bersembunyi terutama bila berhasil meraup BTC senilai milyaran dolar. Tetapi hal itu tidak dilakukan oleh Morgan dan suaminya.

Morgan bercita-cita menjadi seorang rapper, penulis dan sosok influencer. Ia telah meninggalkan jejak jelas di media sosial melalui rangkaian foto dan video, termasuk di situs TikTok.

Wanita tersebut memiliki situs untuk mempromosikan karir rapnya dengan nama panggung Razzlekhan. Situs itu menjelaskan, seperti semangat entrepreneur dan hacker Morgan yang tak kenal takut, Razzlekhan menjelajahi batas-batas seni.

Ilya Lichtenstein (34) dan istrinya, Heather Morgan (31).

Profil LinkedIn Morgan menggambarkan dirinya sebagai pengusaha serial, investor SaaS (software as a service) dan seorang surrealist. Ia meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Davis dan memiliki keahlian di bidang penjualan serta pemasaran melalui surel.

Karir Morgan mencakup jurnalis. Ia pernah menerbitkan artikel bagi majalah Inc dan kontributor di majalah Forbes dimana ia menulis soal beragam topik. Topik yang ia bahas mulai dari makanan sehat, strategi influencer serta cara melindungi bisnis dari kriminal siber.

Akun Instagram Morgan merupakan koleksi foto warna-warni yang memamerkan kehidupannya di New York bersama dengan suaminya Lichtenstein, yang dituduh sebagai rekan kriminal. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait