Penambang Bitcoin Mulai Hengkang, Ini Buktinya

Di tengah pasar kripto yang terus merana, penambang Bitcoin (BTC) pun tampaknya mulai hengkang. Ini terbukti dari hashrate jaringan.

Sebelumnya, penambang Bitcoin mulai banyak yang menjual kepemilikkan BTC mereka untuk menutup biaya operasional. Total ada 88.000 BTC yang dijual dalam sehari, membawa gelombang jual baru ke harga aset kripto utama.

Meski begitu, tampaknya tetap ada beberapa penambang yang memilih untuk menghentikan operasi mereka karena pasar kripto yang terus merosot dan tidak memberi keuntungan pada bisnis.

Memang, serangkaian kasus di industri kripto tampak membuat ini semakin merana, seperti kasus jatuhnya ekosistem Terra, penghentian layanan dari Celsius Network dan rumor bangkrutnya perusahaan hedge fund kripto terbesar, Three Arrows Capital (3AC).

Pada akhirnya, penambang menjadi salah satu pihak yang terkena dampak negatifnya.

Penambang Bitcoin Mulai Hengkang 

Di akhir pekan ini, harga BTC telah menjauh dari level psikologis US$20.000, membawa “tantangan” baru bagi penambang untuk mempertahankan bisnis mereka.

Berdasarkan laporan Bitcoin News, hashrate pun mengalami kemerosotan dari 200 exahash per detik (EH/s) menjadi 167 EH/s pada hari Sabtu (18/6/2022).

Meski tetap bervolatil, secara garis besar, hashrate terus menyusut. Selain itu, harga BTC yang terus merosot membuat banyak rig penambangan menjadi tidak menguntungkan.

Diketahui, dengan biaya listrik sebesar US$0,12 per kWh, kini hanya ada tiga rig ASIC yang menguntungkan. Itu adalah Antminer S19 XP Bitmain, Whatsminer M50S dari Microbt.

Namun, jika penambang memiliki biaya listrik yang lebih murah, semisal di US$0,05 per kWh, maka jumlah rig ASIC yang masih menguntungkan masih cukup banyak.

Ini tampak menandai adanya beberapa penambang Bitcoin yang hengkang dari permainan, yang diperkirakan akan membawa penurunan pada tingkat kesulitan penambangan.

Dengan hanya tersisa kurang dari 600 blok hingga shift “penyesuaian kesulitan jaringan” berikutnya pada 22 Juni, kesulitan penambangan diperkirakan akan berkurang sebesar 2,8 persen. Ini tentu akan meringankan beberapa tekanan yang dihadapi penambang.

Jika kesulitan menurun, tentu pemulihan, meski sedikit, dapat diharapkan di bisnis penambangan.

Beberapa analis pun mulai melihat bottom bearish pasar kripto semakin dekat. Sehingga, siapa yang bertahan kemungkinan akan dapat terus melanjutkan bisnis hingga beberapa tahun ke depan. Mari kita saksikan. [st]

 

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait