Meningkatnya popularitas Bitcoin dan sejumlah besar aset kripto membuat Mastercard dan Visa semakin tergiur. Langkah dua perusahaan itu mendukung perluasan guna aset kripto, kiranya bisa mendorong nilai dan harga aset kripto yang lebih besar.
Kedua perusahaan penyedia layanan pembayaran elektronik itu telah bergerak untuk mempercepat dukungan terhadap aset kripto dengan membuka pilihan baru dan luas untuk pengguna di seluruh dunia.
Sebelumnya pada Juli 2002 lalu, kedua perusahaan membuat pernyataan kuat untuk mendukung penggunaan aset kripto dengan mengumumkan masing-masing proyek dan kolaborasi yang mendorong adopsi aset kripto.
Penampakan konkretnya kelak adalah akan lebih banyak kartu debit ataupun mungkin kartu kredit bernonimal Bitcoin dan aset kripto lainnya. Kartu itu bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa baik online ataupun offline yang mendukung Visa dan Mastercard.
Namun demikian, kartu debit kripto tidaklah seperti kartu debit bernilai rupiah yang biasa kita gunakan selama ini. Prinsip kerjanya, jaringan sistem pembayaran Visa dan Mastercard mengonversi secara otomatis nominal Bitcoin di dalamnya menjadi nilai uang (dolar misalnya) yang biasa ketika ia digunakan dalam transaksi.
Sikap positif terhadap aset kripto perusahaan tradisional terbesar di dunia itu menandakan adanya pergeseran persepsi dari ruang keuangan tradisional.
Mastercard secara aktif mendorong bursa aset kripto dan penyedia layanan pembayaran untuk mendaftar dalam program kartu aset kripto yang baru-baru ini diperluas, menjadi mitra hanya dalam beberapa minggu sebagai bagian dari program Accelerate-nya.
Sementara itu, Visa menguraikan visinya tentang ruang aset kripto dengan tema positif menyeluruh terhadap pasar dan peran yang akan dimainkannya.
Kedua perusahaan mencatat bahwa aset kripto adalah jalan yang menarik untuk memperluas jaringan-jaringan yang ada untuk mendukung teknologi terbaru yang memperkuat perdagangan global.
Penegasan kepada publik oleh Visa tentang sikap positifnya terhadap aset kripto mencerminkan keinginannya untuk tetap menjadi pemain terkemuka di jaringan pembayaran global.
Seperti yang disorot dalam “prospek aliran pembayaran mata uang digital baru,” Visa mengakui bahwa semakin banyak pemain di bidang keuangan tradisional telah mencari cara untuk terhubung ke ruang aset kripto.
“Ini adalah konsep yang mendapatkan daya tarik di luar fintech,” sebut Visa.
Visa juga telah menjalin hubungan kerja dengan beberapa perusahaan berbasis aset kripto terkemuka pada tahun 2020, termasuk bursa aset kripto terbesar di AS, yakni Coinbase termasuk Fold.
Langkah terbaru itu merupakan tambahan dari lebih dari 25 dompet aset kripto yang terhubung ke sistem Visa.
Visa juga memiliki program akselerator yang berfokus pada fintech yang disebut FastTrack, yang memungkinkan perusahaan teknologi termasuk perusahaan berbasis aset kripto dan blockchain untuk mengakses sistem dan jaringannya.
Perusahaan juga telah mengembangkan proyek aset kripto sendiri yang mencakup investasi ke perusahaan teknologi Anchorage, yang membangun infrastruktur keamanan untuk ekosistem aset kripto.
Tim penelitiannya juga telah bekerja di ruang blockchain selama beberapa tahun, yang berpuncak pada penerbitan whitepaper untuk proyek Zether dan FlyClient.
Selain itu, Visa telah terlibat dalam membantu membentuk peraturan dan kebijakan menuju aset kripto di seluruh dunia.
Ini telah bekerja dengan Forum Ekonomi Dunia untuk mengembangkan bentuk nyata bagi bank sentral untuk menerbitkan versi digital uangnya (CBDC).
Mastercard sendiri secara aktif mendorong bursa aset kripto dan penyedia layanan pembayaran untuk mendaftar ke platform Accelerate mereka dalam upaya mempercepat proses untuk menjadi mitra dengan melacak secara cepat onboarding penyedia kartu kredit dan debit kripto baru. Langkah itu diselaraskan lewat bantuan tambahan untuk masuk pasar dan ekspansi di berbagai negara.
Meskipun demikian, calon mitra harus memenuhi persyaratan ketat yang ditetapkan oleh Mastercard. Ini termasuk tingkat perlindungan konsumen yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan AML (Anti Money Laundering) dan KYC (Know Your Custumer).
Langkah untuk berkolaborasi dengan industri aset kripto ini muncul ketika Wirex disebutkan menjadi platform aset kripto pertama yang diberikan keanggotaan utama oleh Mastercard.
Bagian dari fungsi itu memungkinkan pengguna secara instan mengkonversi nilai aset kripto menjadi ke mata uang fiat konvensional.
Manfaat tambahan adalah program hadiah yang memberi pengguna 1,5 persen dari pembelian yang dilakukan dengan kartu-kartu ini dalam Bitcoin.
Menjembatani Kesenjangan
Baru-baru ini, Binance memastikan bahwa kartu Binance dalam jumlah terbatas sedang dikirim ke Eropa.
Langkah itu menambah pandangan jelas yang dibuat oleh Visa dan Mastercard, karena pengguna mulai memiliki akses ke layanan kartu ini melalui beberapa pemain terbesar.
Menurut Josh Goodbody, Direktur Pertumbuhan Bisnis Kelembagaan Eropa dan Amerika Latin di Binance, kartu perbankan tradisional adalah jembatan antara aset kripto dan keuangan tradisional.
“Kartu debit aset kripto menyediakan cara nyata dan tanpa halangan untuk menggunakan aset kripto,” sebutnya.
Analis aser kripto Mati Greenspan juga memuji langkah Mastercard dan Visa dalam pada akhir Juli 2020 lalu
“Sejauh yang menyangkut masalah mendasar, ini sama bullish-nya dengan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya,” kata Mati.
Netanel Kabala, Chief Analytics Officer Simplex, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa perusahaannya telah bekerja bersama Visa dan Mastercard selama tujuh tahun. Hubungan ini telah memungkinkan perusahaan menambah pengguna aset kripto
“Penerapan aset kripto tumbuh secara global ketika semakin banyak orang mencari jalan investasi alternatif. Saya mengakui bahwa perpaduan lebih kuat antara Mastercard dan Visa adalah sinyal yang kuat,” kata Kabala.
CEO Simplex Nimrod Lehavi, meyakini bahwa ada persepsi yang lebih lunak terhadap manfaat dan potensi aset kripto
“Apa pun yang bisa menekan tantangan dan membantu orang mendapatkan kendali penuh atas aset mereka akan mempeluas adopsinya. Maka, kartu kredit dan debit yang terhubung dengan aset kripto adalah komponen utama,” kata Lehavi. [Cointelegraph/red]