Tak Pakai Blockchain, Inilah Sistem Pembayaran Karya Richard Stallman

Sosok Richard Stallman tergolong asing bagi komunitas Blockchain. Tetapi, bagi penggila peranti lunak gratis, Stallman ibarat seorang dewa. Dua hari yang lalu Stallman bicara kepada Coindesk.com tentang pandangannya mengenai Bitcoin. Stallman mengatakan, kami bisa membuat sistem yang serupa dengan Bitcoin, bahkan lebih baik. Katanya, Bitcoin tidak anonim, pengguna justru dengan relatif mudah bisa dilacak.

“Hingga detik ini saya tidak menggunakan Bitcoin, karena di Bitcoin tidak ada perlindungan privasi. Yang saya inginkan adalah privasi dan anonimitas ketika saya berbelanja di sejumlah toko. Sayangnya saya tidak menemukan itu di Bitcoin. Pemerintah dapat dengan mudah mengidentifikasi setiap orang yang menggunakan exchange atau bursa kripto,” kata Stallman.

Selama hidupnya, Stallman memang dikenal lebih doyan membicarakan soal privasi dan kebebasan. Tetapi Stallman tidak pernah terdengar membicarakan kebebasan itu dalam konteks blockchain dan kripto. Itulah yang membuatnya tenar sebagai programmer sekaligus aktivis sosial.

Soal ide kebebasan, dia wujudkan melalui Proyek GNU (GNU’s Not Unix) pada September 1983. GNU adalah proyek pembuatan sistem operasi komputer seperti UNIX. Tapi sistem operasi GNU sepenuhnya gratis, bisa dimodifikasi, dibagikan dan bahkan dikembangkan oleh pihak lain. UNIX sendiri adalah sistem operasi komputer yang pertama kali dibuat oleh AT&T lalu dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh Ken Thompson dan Dennis Ritchie di Bell Labs.

Ide soal GNU itu sebenarnya sudah lahir pada tahun 1978, ketika Stallman di MIT. Pada tahun 1985 proyek itu dijalankan di bawah bendera Free Software Foundation yang juga didirikan oleh Stallman. Melalui system kernel GNU dan GNU General Public License yang dibuat oleh Stallman, lahirlah Linux, sistem operasi “bergenre” serupa yang dibuat oleh Linus Torvalds pada tahun 1991.

Lalu, entah mengapa Stallman tiba-tiba doyan membicarakan sistem transfer uang elektronik. Masih dengan semangat GNU, dia dan sejumlah rekan-rekannya membuat Taler, sebuah sistem pembayaran elektronik. Taler tak menggunakan blockchain, tak juga sistem peer-to-peer. Di website disebutkan Taler menggunakan blind signatures karya David Chaum.

Di website resminya, Taler tak disebut sebagai mata uang elektronik, kendati untuk versi demo, ada KUDOS sebagai imaginary currency yang bisa digunakan sebagai “alat bayar”. Di versi demo yang BlockchainMedia coba belum lama ini, dengan KUDOS pengguna dapat membeli sejumlah artikel esai yang disediakan di website Taler.

Walaupun Taler disebut bukanlah sejenis uang, tetapi istilah “taler” berkorealsi erat dengan uang. Disebutkan di Collinsdictionary.com, “taler” adalah sebutan untuk semua jenis uang koin berbahanbaku perak yang diterbitkan oleh Pemerintah Jerman antara abad ke-15 dan 19.

Sebelumnya pengguna harus memasang ekstensi Taler di Chrome atau Firefox. Ekstensi ini disebut sebagai wallet untuk menyimpan KUDOS. Kemudian Anda membuat sebuah akun di bagian “Bank” Dalam ujicoba membeli artikel esai dengan KUDOS, proses transaksi memang sangat instan, seketika.

 

Taler menyebut akun Bank itu adalah penampakan ketika perusahaan bank kelak menggunakan sistem Taler untuk mentransfer uang fiat (dolar dan euro), termasuk Bitcoin. Memang Stallman menyebut akan bekerjasama dengan sejumlah bank di Eropa agar mau menggunakan Taler.

Kendati Stallman adalah pegiat kebebasan dan privasi, bukan berarti Taler dapat digunakan untuk tindak kejahatan.

When using Taler, merchant’s revenue is transparent for tax collection authorities. Unlike cash and most digital currencies, Taler helps prevent black markets. Taler is not suitable for illegal activities,” disebutkan di website Taler.

Setidaknya usaha Stallman ini dapat ditafsirkan “melawan” ruang ideologi cryptoanarchy yang kerap dilekatkan kepada para pegiat anti-pemerintah dan anti-bank. Ideologi itu juga ditemukan di sejumlah teknologi blockchain yang ada saat ini, kendati pengembangnya merasa tak keberatan coin-nya dijual di sejumlah bursa kripto sentralistik. Definisi privasi memang berbeda-beda, karena privasi penuh mungkin hanya sebentuk simulasi kesadaran. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait