15 Pola Candlestick Lengkap dan Akurat untuk Trading Kripto!

Memahami pola candlestick lengkap menjadi bagian penting dalam analisis teknikal aset kripto. Bagi kamu yang menganut aliran trade ini, yuk pahami berbagai jenis candlestick di bawah ini yang dapat kamu gunakan untuk melakukan trading untuk PEPE ataupun untuk kripto meme.

Pola Candlestick Lengkap

Pola candlestick lengkap punya beberapa jenis baik berdasarkan tingkat akurasi maupun jumlah candle yang dibutuhkan untuk mengonfirmasi polanya. Sebagian besar gambar berasal dari Babypips.com.

1. Hammer Candlestick

Hammer Candlestick adalah pola candlestick yang mudah dikenali karena bentuknya menyerupai palu. Pola ini muncul saat tren sedang turun, dengan ciri utama berupa ekor panjang di bagian bawah, tubuh kecil, dan sedikit atau tanpa ekor di atas.

Pola hammer mengindikasikan potensi pembalikan tren yang kuat dan kemungkinan lonjakan harga. 

pola candlestick hammer

3. Hanging Man Candlestick

Hanging Man adalah pola candlestick yang mirip dengan Hammer, tetapi posisinya berada di bagian atas uptrend. Bentuknya menyerupai orang yang digantung, dengan tubuh kecil dan ekor panjang di bawah.

Pola ini mengindikasikan potensi pembalikan dari bullish ke bearish misalnya untuk Bitcoin, namun memiliki tingkat akurasi yang rendah. Karena itu, keputusan tidak boleh diambil terburu-buru.

Konfirmasi diperlukan dari candle berikutnya. Jika harga close pada candle berikutnya lebih rendah, maka pola Hanging Man dapat dipastikan sebagai sinyal kecenderungan bearish.

4. Inverted Hammer Candlestick

Inverted Hammer, atau inverse hammer, adalah pola candlestick yang mirip dengan hammer atau palu, tetapi memiliki ekor panjang di atas tubuhnya. Panjang ekor ini setidaknya dua kali ukuran tubuh candlestick. Pola ini muncul di akhir downtrend dan mengindikasikan potensi pembalikan arah ke atas.

Ekor panjang di atas menunjukkan bahwa harga sempat mencoba naik, meskipun akhirnya penjual berhasil mendorongnya kembali mendekati harga pembukaan. Pola ini mengisyaratkan bahwa pembeli mulai menguat dan berpotensi mengambil alih kendali pasar.

5. Marubozu

Marubozu adalah pola candlestick yang tidak memiliki shadow, sehingga terlihat seperti tubuh penuh tanpa bayangan. Pola ini menunjukkan pergerakan harga yang kuat dan dominasi penuh dari salah satu sisi, baik buyer maupun seller.

Marubozu bisa memberikan sinyal bullish atau bearish, tergantung pada posisi harga open dan close. Pola ini memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi dalam mengindikasikan arah pergerakan harga.

pola candlestick Marubozu

6. Bullish Engulfing

Bullish Engulfing adalah pola candlestick yang terdiri dari dua candle dan biasanya muncul di akhir downtrend. Candle pertama berwarna merah menunjukkan tren turun, sementara candle kedua berwarna hijau menunjukkan pembalikan arah ke tren naik.

Ciri utama pola ini adalah tubuh candle kedua lebih besar dan tingginya melebihi tubuh candle pertama. Pola ini mengindikasikan peningkatan tekanan beli, yang menandai awal potensi tren naik karena pembeli mulai mendorong harga ke atas.

7. Doji

Doji adalah pola candlestick dengan karakteristik unik, di mana tubuhnya sangat tipis, bahkan sering hanya terlihat seperti garis. Hal ini terjadi karena harga open dan close hampir sama.

Secara umum, Doji adalah sinyal konsolidasi yang memberikan indikasi ketidakpastian arah harga. Untuk menentukan arah pergerakan berikutnya, diperlukan konfirmasi dari candlestick yang muncul setelah Doji.

Akurasi pola ini berada di tingkat menengah hingga kuat. Doji juga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Long Legged Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, dan Four Price Doji.

8. Morning Star Candlestick

Morning Star adalah pola candlestick yang terdiri dari tiga candle dan muncul saat tren sedang menurun. 

Pola ini diawali dengan candlestick bearish panjang, diikuti oleh “bintang” di tengah, yang memiliki tubuh kecil serta ekor di atas dan bawah, dan biasanya ditutup di bawah harga penutupan candle pertama. Candle ketiga adalah bullish panjang yang ditutup di atas titik tengah candle pertama.

Pola Morning Star mengindikasikan bahwa tren turun mulai kehilangan momentum. Kehadiran candle ketiga mengonfirmasi potensi pembalikan arah menuju tren naik.

9. Evening Star Candlestick

Evening Star adalah kebalikan dari Morning Star. Pola candlestick ini terdiri dari tiga candlestick yang muncul setelah tren naik. Candle pertama adalah bullish panjang, diikuti oleh candle kedua yang disebut “bintang” dengan tubuh kecil dan ekor di atas serta bawah. Candle ketiga adalah bearish panjang yang ditutup di bawah titik tengah candle pertama.

Pola Evening Star mengindikasikan bahwa tren naik mulai kehilangan momentum. Sinyal ini memberikan petunjuk bagi pedagang untuk menjual posisi mereka. Konfirmasi lebih lanjut datang dari candle ketiga, yang sering kali menandakan awal bearish.

10. Three White Soldiers

Three White Soldiers adalah pola candlestick yang terdiri dari tiga candle hijau berturut-turut. Setiap candle memiliki harga open yang berada di dalam tubuh candle sebelumnya, sementara harga close selalu lebih tinggi dari high candle sebelumnya.

Ukuran tubuh candle dan panjang ekor dapat membantu menilai apakah tren kenaikan akan berlanjut atau mengalami koreksi sementara.

11. Shooting Star Candlestick

Shooting Star adalah pola candlestick yang menyerupai bintang jatuh dan mengindikasikan perubahan arah harga dari naik ke turun. Pola ini memiliki tingkat akurasi moderat dengan kecenderungan memberikan sinyal bearish.

Ciri khas Shooting Star adalah Upper Shadow yang panjang, sementara tubuh candlestick kecil menghadap ke bawah.

12. Bullish Harami

Bullish Harami adalah pola candlestick yang terdiri dari candle merah panjang tanpa ekor di atas, diikuti oleh candle hijau kecil yang seluruh tubuhnya berada di dalam tubuh candle sebelumnya.

Pola ini biasanya terlihat jelas dalam time frame dua hari atau lebih seperti pada BTC, dan mengindikasikan bahwa tekanan jual mulai melambat. Keberadaan pola ini juga bisa menunjukkan kemungkinan pembalikan arah ke uptrend dalam waktu dekat.

pola candlestick bullish harami

13. Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops

Tweezer Bottom adalah pola yang terdiri dari dua candlestick, satu bearish dan satu bullish, dengan Lower Shadow yang panjang pada kedua candle, tetapi Upper Shadow kecil atau tidak ada sama sekali. 

Meskipun panjang tubuh kedua candle tidak harus sama, nilai low pada kedua candle harus hampir identik. Pola ini bisa diikuti oleh Doji. Tweezer Bottom menunjukkan potensi pembalikan arah ke uptrend.

Tweezer Tops adalah pola yang terdiri dari dua candlestick, satu bullish diikuti oleh satu bearish, dengan Upper Shadow yang panjang pada kedua candle, sementara Lower Shadow sangat pendek atau tidak ada.

Meskipun panjang tubuh kedua candle tidak harus sama, nilai high pada kedua candle harus hampir identik. Tweezer Tops menunjukkan potensi pembalikan arah menjadi bearish.

Pola candlestick dalam trading kripto, yakni Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops

14. Spinning Top

Spinning Top adalah pola candlestick yang bisa memberikan sinyal bullish atau bearish, tergantung pada posisi harga open dan close. Pola ini memiliki tingkat akurasi rendah hingga menengah dalam memprediksi pergerakan harga.

Ciri khas Spinning Top adalah tubuh kecil dengan dua shadow panjang di bagian atas dan bawah. Pola ini mencerminkan ketidakpastian di antara buyer dan seller, sehingga sering dianggap netral karena menunjukkan kondisi pasar yang buntu.

Jika Spinning Top candle muncul saat uptrend, ini mengindikasikan tekanan seller lebih kuat daripada buyer. Sebaliknya, jika muncul saat downtrend, itu menandakan tekanan buyer lebih dominan daripada seller.

15. Dark Cloud Cover

Dark Cloud Cover adalah pola yang terdiri dari dua candlestick. Candle pertama adalah hijau, dan candle kedua adalah merah, dengan harga open berada di atas close candle pertama dan ditutup di bawah titik tengah candle pertama.

Pola ini sering disertai dengan volume tinggi, yang mengindikasikan potensi pembalikan tren dari bullish ke bearish. Pedagang biasanya menunggu candle ketiga sebagai konfirmasi untuk memastikan bahwa pola ini benar-benar menunjukkan pergeseran momentum ke sisi bawah.

16. Rising Three Candlestick

Rising Three adalah pola yang muncul dalam tren naik, di mana tiga candlestick merah kecil berturut-turut diikuti oleh kelanjutan tren naik. Idealnya, candle merah tidak melampaui range candle sebelumnya, menunjukkan bahwa tren naik masih berlanjut.

Konfirmasi kelanjutan tren datang dari candle hijau besar yang menandakan bahwa tekanan beli kembali mendominasi pasar dan tren naik akan berlanjut.

Pola candlestick Rising Three yang dapat digunakan dalam trading kripto.

Apa Pola Candlestick Favoritmu?

Nah itu dia daftar pola candlestick lengkap dan akurat yang harus kamu ketahui. Jadi, mulai dari Hammer Candlestick, Hanging Man, Inverted Hammer, sampai Rising Three Candlestick mana nih yang jadi favoritmu?

Perlu diingat juga, dalam satu time frame kamu bisa menemukan beberapa pola candlestick sekaligus dalam lokasi yang berdekatan. Supaya risikonya bisa diminimalisir, pastikan kamu mengambil posisi ketika pola yang ditemukan sudah terkonfirmasi, ya! [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait