Chris Burniske, mitra di Placeholder, sebuah perusahaan modal ventura kripto yang bermarkas di New York dengan US$150 juta dana yang dikelola, meyakini kapitalisasi pasar Bitcoin akan melebihi US$1 triliun di bull market berikutnya.
Pada puncak reli kripto pada tahun 2017, ketika harga Bitcoin mencapai US$20 ribu, kapitalisasi pasar kripto keseluruhan melonjak sampai US$813 miliar. Jika kapitalisasi Bitcoin melampaui batas US$1 triliun, maka 1 unit Bitcoin akan berharga US$40 ribu. Hal itu juga berarti kapitalisasi pasar kripto akan lebih besar dibanding puncaknya pada tahun 2017.
Seperti emas dan komoditas lain yang menarik minat investor individu dan institusi, Bitcoin harus berevolusi menjadi alat simpan nilai (store of value) yang diakui, dengan infrastruktur yang mampu menangani masuknya aliran modal yang besar. Dalam jangka waktu dekat, banyak pekerjaan yang harus dilakukan demi memperkuat infrastruktur yang mendukung Bitcoin.
Jeff Sprecher, Kepala Bursa Saham New York, menjelaskan tahun lalu dalam wawancara kepada majalah Fortune bahwa membeli Bitcoin masih sulit bagi pembeli institusi.
“Bitcoin belum mempunyai struktur pasar yang baik, dan pasar yang berbeda memberikan harga yang berbeda. Jika tercapai spread sebesar 6 persen untuk menukarkan dolar ke Bitcoin, sehingga Bitcoin harus naik 6 persen barulah investor bisa balik modal,” katanya.
Sejumlah investor, termasuk miliarder Mike Novogratz meyakini pemicu Bitcoin bisa mencapai kapitalisasi multi-triliun dolar AS dalam jangka panjang adalah komitmen investor institusi.
Berbicara kepada Bloomberg, Novogratz menjelaskan, kapitalisasi Bitcoin tidak akan langsung sampai ke triliunan. Prosesnya adalah salah satu dana pensiun, atau pemimpin pasar akan melihat infrastrukturnya sudah ada. Mereka melihat sudah ada kustodian dan indeks untuk melacak kinerja, sehingga akan membeli. Kemudian institusi selanjutnya ikut membeli dan terjadi FOMO (fear of missing opportunities) yang sama seperti yang terjadi pada investor ritel.
Masuknya investor institusi di pasar kripto telah menjadi buah bibir sejak tahun 2017, dan banyak investor yang belum yakin apakah adopsi institusi akan terjadi dalam skala besar atau tidak.
Kendati demikian, menurut survei yang dilakukan TRADE Crypto bersama BitGo, 94 persen dari 150 dana abadi yang disurvei di Amerika Serikat sudah berinvestasi di pasar kripto. Hal itu berarti sudah ada setidaknya 141 investor institusi yang masuk pasar kripto AS.
Morgan Creek Digital, perusahaan dana kripto yang menerima klien dana pensiun di AS, berkata 66 persen investasi yang ditanamkan ke produk-produk kripto Grayscale berasal dari institusi.
Selain masuknya investor institusi, Burniske juga menyoroti bahwa tidak seperti reli tahun 2017, kripto alternatif seperti Ethereum, Litecoin dan Binance Coin semakin membesar valuasinya dan tidak lagi berada di bayang-bayang Bitcoin.
Minat investor institusi terhadap kripto alternatif dan bahkan token, seperti dana Universitas Harvard yang berinvestasi di token Blockstack, juga semakin meningkat selama beberapa bulan terakhir. [cryptoslate.com/ed]