Ini Alasan Generasi Milenial Beli Bitcoin

Serupa seperti saham di bursa efek di masa lampau, Bitcoin yang saat ini disebut sebagai investasi alternatif, masih dipersepsikan miring. Sebab, selain sebagai perluasan teknologi keuangan, Bitcoin adalah pula kelas aset baru yang perlu tambahan waktu agar diadopsi secara luas. Syukurlah ada Peraturan Bappebti yang telah melegalkan itu. Namun, secara terperinci, apa dan bagaimana peluang Bitcoin layak dibeli oleh generasi Milenial? Berikut petikan wawancara Blockchainmedia.id dengan CEO Triv.co.id, Gabriel Rey hari ini melalui Telegram.

Apa saja alasan kripto, khususnya Bitcoin layak dijadikan sebagai investasi alternatif terbaik selain saham dan exchange trade fund (ETF) oleh kalangan Milenial?
Menurut saya generasi Milenial ketika berinvestasi tidak hanya melihat return tapi juga aspek ideologi dan ditentukan oleh satu corak pikir ataupun paradigma tertentu. Itulah penentu perbedaan antara generasi Milenial dengan investor generasi sebelumnya.

Aspek ideologis generasi Milenial melihat Bitcoin itu terdesentralisasi, tidak dimiliki oleh lembaga manapun dan aset sepenuhnya bisa dikendalikan sendiri. Itulah yang menarik generasi Milenial terhadap Bitcoin, sekaligus sebagai penciri dasar nilai-nilai yang baru.

Generasi Milenial juga lebih agresif dan bisa menerima risiko, sehingga Bitcoin yang memiliki return lebih tinggi daripada saham ataupun ETF cocok untuk dikoleksi.

Bukankah generasi Milenial saat ini, walaupun jumlahnya masih sedikit, sudah cukup nyaman berinvestasi di saham melalui bursa efek?
Ya, seperti yang sebutkan sebelumnya, langkah Milenial itu cenderung lebih agresif untuk berinvestasi, khususnya instrumen yang mampu memberikan return lebih tinggi, seperti misalnya p2p lending.

Apa prediksi Anda terhadap harga Bitcoin pada 5 tahun mendatang, apakah memungkinan sebagai metode micro-payment atau sepenuhnya investasi?
Saat ini jaringan Bitcoin benar-benar tidak mampu untuk mengatasi transaksi dalam jumlah banyak. Anda tentu enggan menerima pembayaran yang 5 menit berikutnya bisa membuat Anda rugi -5 persen hingga -10 persen. Jadi, menurut saya ada 3 faktor agar Bitcoin bisa menjadi metode pembayaran yang bisa didopsi lebih luas lagi, yakni kecepatan, biaya murah dan volatilitas.

Selama Bitcoin tidak bisa menyelesaikan 3 masalah itu, maka Bitcoin tidak akan bisa menjadi metode pembayaran. Setidaknya saat ini, tiga faktor itu sebagian tercerminkan pada penerapan dan pengembangan protokol Lightning Network (LN) dan mimblewimble pada jaringan blockchain Bitcoin. Jika di masa depan pengembangannya lebih baik, maka saya yakin Bitcoin berhasil sebagai metode pembayaran yang murah dengan privasi yang lebih terjaga.

Sedangkan perihal investasi, saya melihat bahwa 5 tahun ke depan, jika jumlah pengguna Bitcoin terus bertambah, maka volatilitas tentu akan turun. Orderbook bertambah dalam, dengan semakin banyaknya pengguna.

Selain itu saya melihat bahwa fundamental Bitcoin tahun ini terus bertambah kuat dengan banyak institution dan home office investor mulai masuk ke dalam Bitcoin. Jika Bitcoin ingin dilirik lebih banyak lagi investor umum, maka volatilitas Bitcoin juga harus berkurang. Lihatlah saham yang pergerakannya tidak seganas Bitcoin.

Sebelumnya Anda pernah mengaku menjual emas yang Anda miliki dan beralih penuh ke pasar saham dan kripto. Apa alasannya? Bukankah emas lebih liquid untuk saat ini?
Pertumbuhan return emas dan inflasi sangat tipis. Emas tidak menghasilkan dividen seperti saham. Bahkan Warren Buffet sendiri mengatakan, dia tidak akan mau berinvestasi pada emas, karena aset ini return-nya cenderung lambat dan tidak menghasilkan. Saya memilih kripto daripada emas, karena potensi kripto masih bisa tumbuh lebih tinggi. Berdasarkan data dari sumber Fundstrat, setiap US$1 miliar yang masuk ke dunia kripto berdampak pada kenaikan harga Bitcoin sebesar 25 persen.

Nah, saat ini ada 95 juta jiwa generasi Milenial di Amerika Serikat (AS). Andaikata satu orang Milenial saja membeli Bitcoin setara US$1000, maka nilai Bitcoin bisa bertambah hingga 2.375 persen. Dan ini hanya Milenial di AS.

Apa petuah Anda kepada kaum Milenial agar lebih arif berinvestasi di kripto? Kripto mana saja yang berpeluang besar ber-capital gain tinggi, selain Bitcoin?
Saya pribadi adalah seorang “Bitcoin Maximalist”. Jadi, saya sendiri hanya berinvestasi pada Bitcoin. Menurut saya, baik dari sisi teknis, jaringan Bitcoin merupakan yang paling stabil dan aman. Saya sarankan, jika kaum Milenial berinvestasi kripto, “arahkan hati” hanya pada Bitcoin dan tidak pada aset kripto berkapitalisasi pasar yang rendah ataupun kripto-kripto yang tidak jelas, karena resikonya sangat besar.

Dan untuk melihat Bitcoin digantikan oleh blockchain lain, pautan hashpower Bitcoin dengan altcoin cukup jauh. Bahkan sampai sekarang seluruh bursa kripto masih menggunakan Bitcoin sebagai pair dengan altcoin lainnya. Ini sama seperti US$ sebagai pair untuk komoditas seperti minyak dan lain-lain. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait