Dalam beberapa tahun lagi, Anda akan menyaksikan kota blockchain buatan Toyota. Nama resminya saat ini adalah “Woven City”. Kota itu berada di area seluas 708.200 meter persegi di kaki Gunung Fuji, Jepang.
Didirikan oleh Kiichiro Toyoda pada 28 August 1937 silam, Toyota tak hanya perusahaan penghasil produk otomotif ternama di dunia. Toyota bisa sebesar saat ini, karena sangat peka terhadap perkembangan teknologi. Blockchain pun dianggap sangat bermanfaat bagi keutuhan Toyota di masa depan.
Untuk mewujudkan itu, pada April 2019 Toyota mendirikan anak perusahaan bernama Toyota Blockchain Lab. Perusahaan itu berkerjasama dengan anak perusahaan lain dan perusahaan di luar Toyota untuk meningkatkan penelitian dan penerapan teknologi blockchain di sektor otomotif.
https://www.youtube.com/watch?v=MAzJjvBzppI&feature=emb_logo
Mimpi besarnya adalah menggabungkan kekuatan blockchain dengan sub sektor lain di bawah sektor otomotif dalam satu kota khusus secara utuh.
Dalam laporan terbarunya 16 Maret 2020 disebutkan, Toyota Blockchain Lab saat ini sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan di bawah Toyota Group, yakni Toyota Research Institute, Advanced Development, Toyota Connected Corporation, dan Toyota Motor North America.
Bayangkan ini ketika Anda mengendarai mobil Toyota Concept-i di dekat Gunung Fuji. Mobil cerdas itu terkoneksi dengan sistem blockchain yang merekam data perjalanan Anda, termasuk kapan dan di mana Anda mengganti oli mobil.
Karena proses itu atas seizin Anda, maka Anda berhak memporoleh imbalan berupa token digital (aset kripto). Imbalan itu kelak bisa Anda gunakan untuk mendapatkan potongan harga untuk ganti oli berikutnya. Imbalan yang Anda dapatkan proporsional dengan “kegiatan otomotif” yang Anda lakukan.
Bagi Toyota, terapan seperti itu membuka peluang-peluang besar lainnya, sebab data itu bisa dibagikan secara aman kepada pihak lain, misalnya mitra-mitra Toyota.
Dan karena setiap data yang disimpan di blockchain bersifat kekal, maka data itu lebih sahih dan akurat serta dapat dipercaya. Ini tentu saja berbeda dengan sifat data digital yang tak menggunakan blockchain.
Selain itu pada aspek produksi produk, Toyota akan menggunakan blockchain pada proses supply chain (rantai pasokan). Semua data akan direkam ke blockchain, mulai dari pembuatan komponen sampai dengan pengiriman kepada konsumen.
Semua data itu, termasuk data kontrak bisa diakses secara cepat. Di sinilah blockchain memaksimalkan penghematan uang perusahaan dibandingkan cara biasa.
Dari sudut pandang investor, sifat blockchain itu bisa memantik rasa percaya yang lebih kepada Toyota. Dan Anda tahu apa selanjutnya yang terjadi, modal akan lebih banyak masuk ke Toyota dan harga harga saham bisa meningkat.
Tentu saja, teknologi blockchain adalah satu dari sekian banyak teknologi yang dipadukan di kota blockchain itu. Big Data dan protokol Internet of Things (IoT) adalah salah satunya sebagai pelengkap.
Namun, Toyota paham benar bahwa blockchain adalah teknologi penentu yang memastikan informasi adalah kekal dan dapat dipercaya. [RED]