Mengapa Dolar Menguat: Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Dolar Amerika Serikat adalah salah satu mata uang yang paling kuat di dunia. Meskipun ada fluktuasi yang terjadi dari waktu ke waktu. Namun, mengetahui mengapa dolar menguat tentu penting karena hal ini dapat mempengaruhi para investor dan trader.

Kekuatan dolar ini memiliki dampak besar pada perekonomian global, yang menjadikannya subjek yang penting bagi banyak ekonom dan investor.

Artikel ini akan membahas mengapa dolar menguat melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dolar tersebut dan mengapa itu penting bagi ekonomi global.

Mengapa Dolar Menguat dan Faktor Penentunya

Terdapat banyak hal yang menentukan mengapa dolar menguat. Hal ini juga dipengaruhi oleh sistem keuangan yang menopangnya. Kemudian, terdapat banyak faktor lain termasuk makroekonomi, politik dan lainnya. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain:

Sistem Bretton Woods

Bretton Woods adalah sebuah perjanjian internasional yang ditandatangani pada 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat.

Perjanjian ini didasarkan pada kesepakatan antara negara-negara sekutu dalam Perang Dunia II untuk menciptakan sistem moneter internasional yang stabil setelah perang berakhir.

Dalam perjanjian tersebut, diciptakanlah International Monetary Fund (IMF) dan International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang sekarang dikenal sebagai World Bank.

Tujuan pembentukan kedua badan ini adalah untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter secara global.

Salah satu aspek penting dari perjanjian Bretton Woods adalah penggunaan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang cadangan internasional dan standar emas terbatas yang mengikat nilai dolar AS terhadap harga emas.

Namun, pada 1971, Amerika Serikat memutuskan untuk memutuskan ikatan dolar dengan harga emas, dan sistem Bretton Woods secara resmi diakhiri pada 1973.

Walaupun demikian, efek dari sistem ini membuat penggunaan dolar sebagai mata uang yang paling umum digunakan di dunia tersebar luas. Bahkan, penggunaan dolar sebagai mata uang cadangannya masih berlaku bagi beberapa negara.

Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi mengapa dolar menguat adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

Ketika ekonomi AS berkembang dan produktivitas meningkat, investor akan lebih cenderung untuk membeli dolar karena mereka percaya bahwa investasi di AS akan memberikan hasil yang lebih besar.

Sebaliknya, ketika pertumbuhan ekonomi melambat, investor cenderung menjual dolar karena mereka menganggap investasi di AS tidak seefektif sebelumnya.

Oleh karena itu, kebijakan moneter AS dan angka pertumbuhan ekonominya sangat penting dalam mempengaruhi kekuatan dolar.

Kebijakan Moneter The Fed

The Fed atau Bank Sentral AS memiliki peran besar dalam mempengaruhi kekuatan dolar. Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Federal Reserve adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga, hal ini akan menarik investor untuk membeli dolar karena suku bunga yang lebih tinggi akan memberikan keuntungan yang lebih besar.

Sebaliknya, ketika suku bunga turun, investor cenderung menjual dolar karena mereka mencari investasi yang memberikan hasil yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kebijakan moneter The Fed dapat mempengaruhi kekuatan dolar.

Hal yang sama juga berlaku pada aset digital seperti kripto. Ketika The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga maka investor akan lebih suka mengumpulkan dolar daripada membeli Bitcoin, sehingga membuat harga BTC melemah, dikutip dari Cointelegraph.

Hubungan keduanya antara dolar dan Bitcoin biasanya berlawanan karena ada faktor permintaan dan penawaran. Kemudian, pandangan investor yang menjadikan kripto sebagai alternatif investasi.

Pergerakan Harga Minyak Mentah

Alasan lain mengapa dolar menguat karena ada hubungannya dengan minyak mentah dunia. Nilai dolar sendiri sangat dipengaruhi oleh harga minyak mentah karena AS adalah pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.

Jika harga minyak mentah turun, maka permintaan terhadap dolar juga dapat menurun karena banyak negara yang tidak lagi memerlukan dolar untuk membeli minyak mentah.

Sebaliknya, jika harga minyak mentah naik, permintaan terhadap dolar AS dapat meningkat karena banyak negara memerlukan dolar untuk membeli minyak mentah tersebut.

Ketidakpastian Politik dan Geopolitik

Ketidakpastian politik dan geopolitik juga dapat mempengaruhi kekuatan dolar. Ketika terjadi ketidakpastian politik atau geopolitik di negara lain, investor cenderung mencari tempat yang aman untuk berinvestasi.

AS sering dianggap sebagai tempat yang aman karena stabilitas politik dan ekonominya yang kuat. Oleh karena itu, dalam situasi ketidakpastian, investor akan cenderung membeli dolar untuk melindungi investasi mereka baik dalam jangka pendek ataupun panjang.

Contoh situasi ketidakpastian politik yang dapat mempengaruhi kekuatan dolar adalah perang dagang, krisis politik di negara lain, dan krisis keamanan global.

Permintaan Internasional untuk Barang dan Jasa AS

Permintaan internasional untuk barang dan jasa Amerika Serikat juga dapat mempengaruhi kekuatan dolar. Ketika negara lain membutuhkan produk dan jasa dari Amerika Serikat, mereka harus membayar dengan dolar AS.

Oleh karena itu, permintaan internasional untuk produk dan jasa Amerika Serikat akan meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

Selain itu, jika negara-negara lain membutuhkan dolar AS untuk membayar hutang mereka, permintaan terhadap dolar akan semakin meningkat.

Hubungan internasional

Hubungan internasional AS dengan negara lain juga dapat mempengaruhi kekuatan dolar AS. Jika AS memiliki hubungan yang kuat dengan negara lain, maka permintaan dolarĀ  dapat meningkat karena banyak negara yang membutuhkan dolar.

Khususnya untuk kebutuhan transaksi perdagangan dan investasi dengan AS. Sebaliknya, jika hubungan AS dengan negara lain memburuk, permintaan akan dolar AS dapat menurun karena banyak negara mencari alternatif lain untuk transaksi atau berinvestasi.

Cadangan Devisa Negara

Cadangan devisa negara juga dapat mempengaruhi kekuatan dolar. Cadangan devisa adalah cadangan mata uang asing yang dimiliki oleh bank sentral suatu negara.

Jika suatu negara memiliki cadangan devisa yang besar, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki ekonomi yang kuat dan stabil.

Karena dolar AS adalah mata uang yang paling banyak digunakan di dunia, banyak bank sentral negara-negara lain menyimpan cadangan devisa dalam bentuk dolar AS.

Oleh karena itu, semakin besar cadangan devisa yang dimiliki oleh negara, semakin besar pula permintaan terhadap dolar.

Jika permintaan terhadap dolar AS meningkat, maka nilai dolar dapat meningkat karena banyak orang yang ingin membeli dolar. Sebaliknya, jika penawaran dolar AS meningkat, maka nilai dolar dapat menurun karena lebih banyak dolar yang tersedia di pasar.

Pengaruh Pasar Global

Alasan lain mengapa dolar menguat adalah mata uang akan selalu dipengaruhi oleh pasar global dan kondisi ekonomi global secara keseluruhan.

Fluktuasi dalam pasar saham, harga minyak, dan harga komoditas lainnya dapat mempengaruhi nilai dolar. Saat terjadi penurunan dalam pasar global, investor cenderung mencari tempat yang aman untuk menempatkan investasi mereka.

Dalam situasi ini, dolar AS sering dianggap sebagai aset yang aman, sehingga permintaan terhadap dolar meningkat.

Sebaliknya, jika pasar global sedang stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang positif, investor cenderung mencari investasi yang lebih berisiko dan kurang cenderung membeli dolar.

Secara keseluruhan, kekuatan dolar AS dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks dan saling terkait. Pemerintah AS, bank sentral, dan investor di seluruh dunia semua memiliki peran penting dalam mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap dolar AS.

Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan secara menyeluruh untuk memahami pergerakan nilai dolar AS.

Kesimpulan

Terdapat berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan dolar. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, kebijakan moneter The Fed, ketidakpastian politik dan geopolitik, permintaan internasional untuk barang dan jasa Amerika Serikat.

Selain itu, faktor cadangan devisa negara, dan pengaruh pasar global juga dapat mempengaruhi kekuatan dolar. Dolar memiliki dampak besar pada perekonomian global, sehingga penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dolar.

Sebagai mata uang yang paling banyak digunakan di dunia, peran dolar memiliki implikasi yang luas bagi banyak orang di seluruh dunia.

Dolar dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang negara lain, harga barang, dan investasi global.

Oleh karena itu, penting bagi ekonom dan investor untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan mata uang AS tersebut dan untuk memantau fluktuasi dalam nilai tukar mata uang.

Hal ini sangat penting karena dapat membantu para investor dan ekonom, pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan dolar dapat membantu mereka membuat keputusan investasi yang lebih baik dan meminimalkan risiko. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait