Perusahaan Ini Akui Menjual Terra LUNA Setara Rp2,5 Triliun Sebelum Ambrol

Pantera Capital, salah satu perusahaan besar yang berinvestasi Terra, mengakui sudah menjual Terra LUNA setara US$170 juta sebelum harganya jatuh keras. Sementara itu Galaxy Capital dan Binance mengaku sebaliknya, telat jual.

Pantera Capital, salah satu pendukung terkemuka Terraform Labs, sudah jauh-jauh hari mencairkan hampir 80 persen dari investasi Terra (LUNA) sebelum TerraUSD (UST) runtuh pekan lalu. Persentasi sebesar itu setara dengan US$170 juta atau sekitar Rp2,5 triliun dengan kurs saat ini.

“Pasar kripto dan saham sejatinya sudah cukup panas selama setahun terakhir. Kami pun memutuskan telah keluar dari sebagian besar posisi investasi kami sebelum crash ini terjadi. Kami menjual sekitar 80 persen investasi kami di LUNA secara bertahap selama setahun terakhir,” ujar Joey Krug, Co-Chief Investment Officer di Pantera Capital, dilansir dari TheBlock, Rabu (18/5/2022).

Pantera Capital berinvestasi setidaknya dua kali di Terraform Labs. Pertama, US$25 juta pada Januari 2021 dan kedua, US$150 juta pada Juli 2021. Krug pun memastikan investasi LUNA oleh Pantera terpisah dari investasinya di Terraform Labs dan terjadi pada musim panas 2020 setelah LUNA memulai debutnya.

“Kami menurunkan posisi itu dari waktu ke waktu karena menjadi sudah semakin menguntungkan dan nilainya sangat besar untuk mempertahankan portofolio yang terdiversifikasi. Kami awalnya berinvestasi di LUNA karena kemajuan yang kami lihat dalam adopsi pengembang, penggunaan pembayaran dan ekosistem yang lebih luas yang dibangun di Terra,” katanya.

Sejak Pantera keluar dari sebagian besar investasinya sejak awal, itu menghasilkan keuntungan yang signifikan, menurut perusahaan.

Menjual Terra LUNA: Modal US$1,7 Juta Menjadi US$170 Juta

Perusahaan mengubah modal mereka sebesar US$1,7 juta menjadi sekitar US$170 juta, kata Paul Veradittakit, mitra di Pantera Capital.

Sementara itu, perusahaan modal ventura lain, seperti Binance dan  Galaxy Digital, yang mendukung Terraform mengalami kerugian karena token LUNA asli Terra telah kehilangan hampir seluruh nilainya karena runtuhnya harga UST. Mike Novogratz, bos Galaxy Digital mengaku telat menjualnya.

Berinvestasi di Terra LUNA yang Roboh, Mike Novogratz: Itu Merusak Kepercayaan Terhadap Pasar Kripto

Stablecoin algoritmik UST turun tajam minggu lalu ke harga di bawah 10 sen, jauh dari target harga US$1. Sementara itu, LUNA saat ini diperdagangkan di sepersekian sen, dari lebih dari US$80 awal bulan ini.

Hal lainnya ktika Pantera melihat “de-pegging” UST minggu lalu, mereka menjual lebih banyak LUNA lagi dari sisa 20 persen investasi.

menjual Terra LUNA

“Kami mendapatkan 2/3 dari itu dengan harga rata-rata US$25,6. Sisanya dipertaruhkan melalui LUNAX dan tidak dapat dijual. LunaX adalah token taruhan di Stader Labs,” jelas Krug. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait