Tim Pengacara SBF Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Tim pengacara Sam Bankman-Fried (SBF) akhirnya menyatakan mengundurkan diri, tak lagi membela mantan bos FTX itu.

Belum genap sepekan, tim pengacara SBF dari kantor pengacara Paul Weiss, pada Jumat (18/11/2022) menyatakan mengundurkan diri.

Mereka beralasan terlalu banyak konflik kepentingan yang terjadi di FTX setelah perusahaan crypto exchange itu menyatakan bangkrut pada Jumat (11/11/2022) di pengadilan Delaware, AS.

Seorang pengacara, Martin Flumenbaum yang juga saat ini mewakili Ripple Labs dalam konflik dengan SEC, juga mengatakan alasan mereka menarik diri karena cuitan SBF beberapa hari terakhir “sangat mengganggu” jalannya proses restrukturisasi FTX.

“Kami menyurati Bankman-Fried beberapa hari yang lalu, setelah pengajuan kebangkrutan FTX, bahwa konflik telah muncul yang menghalangi kami untuk mewakilinya,” kata Martin Flumenbaum dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Bloomberglaw, Jumat (18/11/2022).

Kendati demikian, SBF tetap mempertahankan firma hukum Sullivan & Cromwell, tetapi untuk urusan eksternal dan masalah investigasi, bukan untuk urusan restrukturisasi.

Flumenbaum sendiri bukanlah pengacara sembarangan. Ia pernah membela Michael Milken dan dalam kasus yang menimpa AIG. Flumenbaum saat ini adalah penasihat hukum Christian Larsen, CEO Ripple Labs yang sedang bermasalah dengan SEC.

Pasca FTX menyatakan bangkrut pada Jumat lalu, tampuk pengelolaan dialihkan kepada John J. Ray III sebagai CEO yang baru. Ahli hukum spesialis restrukturisasi ini pernah menangani skandal Enron pada tahun 2000.

Pangkal bangkrutnya FTX berawal dari laporan investasi Coindesk di awal November 2022. Sebuah dokumen mengungkapkan perusahaan crypto exchange itu mengalami krisis likuiditas, karena sebagian besarnya asetnya hanya ditopang oleh token kripto FTT (token digital terbitan FTX sendiri). Karena pasar kripto sedang panas dingin akibat melonjaknya indeks dolar, nilai tukar FTT sejatinya runtuh.

Pun lagi ada ketidakseimbangan antar aset dan kewajiban perusahaan, yakni asetnya hanya bernilai US$10 miliar, sedangkan kewajiban jauh lebih besar, yakni US$50 miliar. Salah satu komponen dalam kewajiban alias liabilitas adalah utang.

Bahkan berdasarkan sejumlah sumber anonim kepada Reuters, Bloomberg dan Wall Street Journal beberapa hari lalu, disebutkan petinggi Alameda Research (perusahaan lain yang terafiliasi dan didirikan oleh SBF), mengetahui bahwa aliran dana sebesar US$10 miliar yang mereka peroleh adalah dana pengguna FTX.

BREAKING NEWS: Bos Alameda Research Tahu Dana yang Mereka Terima Milik Pengguna FTX

Beberapa hari yang lalu, John J. Ray III mengaku terkejut dengan masalah FTX ini. Dia mengatakan dalam dokumen pernyataan ke pengadilan, ia menulis, baru kali ini dia menangani kasus yang maha rumit ini. Dia pun memastikan salah satu penyebabnya adalah tidak adanya laporan keungan yang jelas di FTX sejak perusahaan itu didirikan.

Dengan sekitar satu jutaan pengguna FTX yang jadi korban salah urus perusahaan ini, pekan lalu DPR AS berencana akan memanggil perwakilan dari FTX dan Binance, termasuk Alameda untuk membincangkan kasus ini secara jelas. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait