Ambisi Bos FTX, Julukan Stadion Ini Akan Jadi “FTX Arena”

Bos besar bursa aset kripto FTX, Sam-Bankman Fried, berambisi besar mengubah julukan stadion bola basket Miami Heat Arena. Jikalau disetujui, julukan “American Airlines Arena” akan menjadi “FTX Arena”. Tapi, hak istimewa itu dipegang oleh perusahaan lain yang didirikan oleh Sam bersama seorang rekannya.

Julukan stadion Miami Heat Arena saat ini adalah “American Airlines Arena”, kandang tim bola basket Miami Heat, di Miami, Florida, AS.

Miami Heat Arena berjuluk “American Airlines Arena”. Logo FTX.com kelak terpatri di atas atap arena itu.

Nama itu sudah jadi “trade mark” sejak 20 tahun silam. Seperti namanya, pendukung utamanya adalah maskapai American Airlines yang ternama itu. Pada Mei 2020, taipan ulung Warren Buffet menanggalkan sahamnya di perusahaan itu.

Datanglah Sam, yang pernah didapuk sebagai orang kedua terkaya di dunia untuk sektor Bitcoin cs versi Hurun, berambisi mengubah julukannya menjadi “FTX Arena”.

Namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan orang. Tak hanya perlu duit segudang, tapi perlu restu dari Komisi Kota Miami-Dade County (sebuah wilayah khusus di Kotamadya Miami), melalui proses voting pada Jumat mendatang.

Per 23 Maret 2021, disebutkan, bahwa Sam perlu selangkah lagi untuk memenangkan kesepakatan besar itu.

Miami Heat Arena, Florida.

Maklumlah, berubahnya julukan stadion menjadi “FTX Arena” akan menjadi penentu utama semakin besarnya pengguna ke bursa aset kripto nomor dua di dunia untuk kategori derivatif itu.

Secara umum, tentu saja ini dapat ditafsirkan sebagai “dana iklan” paling besar yang pernah ada untuk mempromosikan Bitcoin Cs kepada khalayak ramai, khususnya lewat olahraga.

Jumat, 26 Maret 2021 akan menjadi penentu, apakah Sam dan kawan-kawan berhak mendapatkan kehormatan itu, jikalau memang komisi kota menyetujui.

Berdasarkan catatan Miami Herald, pihak komisi kota perlu dana sekitar US$7 juta per tahun. Dari angka itu, US$2 juta per tahun diserahkan kepada tim Miami Heat, dan sisanya masuk ke kas kota.

Dengan total dana US$135 juta, maka merek FTX akan melekat di stadion itu selama kurang lebih 19 tahun.

Siapakah Sam, Si Pemuda Kribo Itu?
Samuel Bankman-Fried (30 tahun) tergolong orang baru di dunia aset kripto, kalau dibandingkan rivalnya, yakni Changpeng Zhao (CZ) dari Binance.

Sam-Bankman-Fried, Pendiri dan CEO FTX.com. Sumber: Bloomberg.

Tetapi, Sam dikenal cukup lama di dunia keuangan, khususnya derivative investment, sejak ia lulus kuliah dari MIT.

Dengan nilai kekayaan mencapai Rp144 triliun, Sam bergelar sebagai orang terkaya di dunia di sektor blockchain-aset kripto versi organisasi Hurun, Tiongkok.

Pada tahun 2021, Sam masuk dalam daftar 30 orang terkaya di dunia di bawah usia 30, versi Forbes.

Di situs 8000 Hours, Sam pernah ragu pekerjaan apa yang akan dilakoninya setelah lulus kuliah.

Dia sempat membayangkan bekerja sebagai jurnalis ataupun dosen. Tapi, dia mencoba bekerja di sebuah perusahaan keuangan.

Di perusahan itu dia terpaksa mempelajari banyak hal soal statistik, ekonomi dan membuat program komputer, satu bekal yang sebagian diperolehnya di bangku kuliah.

Dia mengaku, berlabuh di bidang keuangan, karena ingin mendapatkan uang dalam jangka pendek.

Sam Bankman-Fried dikenal luas sebagai Pendiri dan CEO bursa aset kripto FTX.com. Sebelum ia dan rekannya membidani tempat beli-jual aset kripto, tokenized stock dan valas itu, ia berlabuh di Alameda Research. Perusahaan itu juga didirikan oleh Sam dan sejumlah rekannya.

Sebelum masuk industri aset kripto, ia bekerja di Jane Street Capital, selepas dari bangku Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 2014.

Kendati belajar fisika di kampus ternama itu, pria kribo itu memilih bekerja sebagai trader di perusahaan itu.

Sudah percaya diri menekuni dunia trading, dia lantas mendirikan lembaga penelitian independen, bernama Alameda Research pada tahun 2017.

Tak perlu waktu lama baginya untuk berencana membuat perusahaan baru di sektor aset kripto yang tengah tumbuh.

Pada tahun 2019, bersama sejumlah sahabatnya, dia mendirikan bursa aset kripto FTX.com. Bursa itu fokus pada perdagangan aset berjenis derivatif.

Tak hanya aset kripto, di FTX.com kini terkenal sebagai bursa tempat beli-jual valuta asing dan saham-saham ternama.

Saham Tesla (TSLA), Twitter, Apple adalah 3 dari sekian banyak saham yang diperdagangkan di FTX.com.

Saham dalam hal ini adalah tokenized stock yang dibuat sama seperti aset kripto. Cara ini mempermudah siapapun untuk membeli saham-saham unggulan asal AS itu, tanpa ada batas negara dan benua.

“Sam memang fokus di bursa aset kripto berjenis derivatif dan jarang absen mengemukakan pendapatnya di depan publik,” sebut Muhammad Kurnia Bijaksana, trader kawakan asal Bandung yang sering menggunakan FTX.com, beberapa waktu lalu.

Muhammad Kurnia Bijaksana, trader kawakan asal Bandung.

Itulah yang menjadikan FTX.com melaju cepat sebagai di 10 besar bursa aset kripto untuk kategori derivatif versi Coinmarketcap.com, jelas Kurnia.

Data per 21 Maret 2021, FTX.com berada di peringkat ke-6, dengan volume 24 jam mencapai Rp84 triliun.

Angka sebesar itu adalah “angka idaman” bagi perusahaan aset kripto manapun di dunia ini.

Miami Herald menemukan, Sam terafiliasi secara langsung dengan dua bursa, yakni FTX yang bermarkas di Hong Kong dan FTX US di Amerika Serikat.

Kendati kelak bisa menggunakan julukan “FTX Arena” hak istimewa itu dipegang oleh perusahaan di belakang dua bursa itu, yakni West Realm Shires Services di California.

Nama Samuel-Bankman Fried sebagai seorang dari dua pendiri perusahaan West Realm Shires Services, California. Perusahaan didirikan pada 19 Maret 2020.  Satu orang pendiri lagi adalah Dan Friedberg. Pria itu diketahui menjabat sebagai General Counsel di FTX.com sejak Februari 2021. Pada tahun 2019, Friedman pernah mengeluarkan pernyataan bahwa pentingnya pengacara mempelajari smart contract pada blockchain untuk diaduit. Sumber gambar: FLCompany.

Sam Bankman-Fried menguasai 58 persen saham di West Realm, berdasarkan dokumen 17 Maret 2021 oleh Kantor Inspektur Jenderal Kota Miami yang secara rutin meneliti kontrak-kontrak besar di kota itu,” sebut Miami Herald.

Sam juga dikenal karena berada di urutan kedua dalam daftar penyumbang dana kampanye Joe Biden pada tahun 2020, untuk kategori CEO. Di urutan nomor satu adalah Michael Bloomberg, mantan Walikota New York.

Miami Kota Bitcoin
Miami juga dikenal baru-baru ini sebagai “Kota Bitcoin” karena sang walikota memutuskan kotamadya besar di AS itu membeli Bitcoin. Bahkan sesumbar dia bilang, Miami menjadi “crypto hub” utama di seantero Negeri Paman Sam itu.

 

“Saya sangat berterima kasih kepada komisioner kota yang telah meloloskan resolusi kami perihal rencana sebagian gaji PNS akan berupa Bitcoin. Hal lainnya, resolusi itu akan diprioritaskan menjadi peraturan oleh lembaga legislatif negara bagian. Dan terakhir usulan bahwa Kota Miami akan membeli Bitcoin sebagai salah satu instrumen investasi,” kata Suarez.

Suarez juga mengatakan bahwa usulan itu kelak memungkinkan warga kota bisa menggunakan Bitcoin untuk membayar pajak. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait