Di Australia, Bitcoin Lebih Digemari Daripada Emas

Bermodal sebuah hasil jajak pendapat oleh BTC Markets, perusahaan itu mengatakan bahwa di Australia, Bitcoin lebih digemari daripada emas.

Bursa aset kripto asal Melbourne, BTC Markets melaporkan bahwa Bitcoin lebih digemari dibanding emas di Australia.

Laporan ini berdasarkan survei terhadap dua ribu investor di Negeri Kangguru itu dan menemukan hampir 12,6 persen menyimpan aset kripto itu dibandingkan 12,1 persen yang memiliki logam mulia, yakni emas.

Perusahaan penasihat keuangan Motley Fool melaporkan, satu dari tiga investor kripto melakukan pembelian pertama setelah Maret 2020, ketika pasar modal global ambruk akibat pandemi COVID-19.

Hampir seperempat responden survei berencana untuk menyimpan investasi mereka lebih dari tiga tahun.

Kendati setahun lalu mayoritas investor kripto cenderung terdiri dari kategori pria berusia 24-45 tahun, CEO BTC Markets Caroline Bowler menemukan tahun ini investor meliputi golongan pensiunan, individu kaya dan investor institusi.

Dari segi latarbelakang ekonomi, hampir seperempat investor yang menyimpan aset kripto memiliki penghasilan tahunan lebih dari 79 ribu AUD per tahun.

Australia merupakan negara yang cepat mengadopsi kripto dan membentuk regulasi kondusif bagi kelas aset dan alat bayar baru tersebut.

BTCManager melansir, pada Juni 2020 perusahaan aset digital Centrapay bermitra dengan Coca-Cola Amatil untuk membantu warga Australia membeli minuman soda dari vending machine menggunakan kripto.

Di bulan yang sama, aliansi antara bursa kripto Bitcoin.com.au dan Pos Australia membantu warga negara tersebut membeli Bitcoin di lebih dari 3.500 kantor pos di Australia.

Penemuan terbaru oleh BTC Markets bertolak belakang dengan penemuan survei yang dilakukan Bank Sentral Australia tahun lalu.

Survei itu membuktikan, kurang dari 1 persen warga Australia membayar kebutuhan sehari-hari memakai aset kripto.

Dukung Penuh Blockchain, Ini 12 Langkah Strategis Australia

Selain itu, Australia juga telah bereksperimen dengan uang digital bank sentral (CBDC) agar tidak tertinggal dari negara tetangga seperti Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang.

BTCManage melansir, pada November tahun lalu, Bank Sentral Australia telah bekerjasama dengan ConsenSys Software dan lembaga keuangan lain untuk meluncurkan proyek riset tentang CBDC grosir. [btcmanager.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait