Gabriel Rey: Bitcoin Berpeluang ke US$6 Ribu Tahun Ini

CEO Triv.co.id Gabriel Rey memperkirakan tahun ini Bitcoin berpeluang menembus US$6 ribu. Namun, dengan catatan tidak ada “major event” yang berdampak besar, seperti akan dilarangnya penambangan Bitcoin di Tiongkok, sebagaimana yang pernah diwacanakan Pemerintah Tiongkok beberapa waktu yang lalu.

“Sebelumnya saya sudah sampaikan bahwa periode bullish sedang berlangsung. Jikalaupun terjadi koreksi, besarannya sangatlah kecil. Saya memprakirakan tahun ini Bitcoin bisa menembus US$6 ribu dan secara long term, dalam 5 tahun saya yakin lebih bullish,” ujar Rey hari ini, Rabu (17/04) melalui Telegram.

Rey menambahkan, ada sejumlah faktor lainnya yang memicu naiknya harga Bitcoin, di antaranya adalah jikalau produk ETF (exchanged-traded fund) Bitcoin mendapatkan restu dari SEC Amerika Serikat. Produk yang satu ini memang kerap ditunggu-tunggu komunitas kripto, karena akan penentu utama masa depan Bitcoin secara umum dan sejumlah besar aset kripto lainnya.

Rey bahkan tak menampik kemungkinan akan semakin besar arus beli Bitcoin dari kalangan institusi melalui Fidelity Digital Assets dari perusahaan Fidelity Investment. Kemudian, kendati produk kontrak berjangka Bitcoin di CME dan CBOE saat ini cenderung melemah, ia yakin dengan kemungkinan akan direstuinya produk serupa dari Bakkt oleh CFTF, harga Bitcoin akan terdongkrak lebih tinggi lain, sebab produk seperti ini memang untuk mengkomodir akumulasi dari kalangan investor institusi.

Halving Day
Pada medio Maret 2019 lalu, Rey menyebutkan, secara historis Bitcoin selalu masuk wilayah bull market pada Agustus atau September. Dan biasanya sebelum Halving Day (periode ketika pada Mei 2020), harga akan mulai price in. Jika nanti kita melihat pada Agustus atau September Bitcoin mulai menembus angka US$6000, maka bull market akan dimulai,” katanya.

Aman di US$6 ribu
Kepada investor Bitcoin, Rey menyarankan agar membeli Bitcoin ketika harga di atas US$6.000.

“Saya menyarankan, kalau mau aman belilah Bitcoin ketika harga di atas US$6.000. Tetapi, bagi yang risk taker, kalau mau entry sekarang juga tak masalah, toh harga sudah turun 90 persen. Kalaupun turun lagi, paling besar +5 persen (menjadi 95 persen). Namun ini dibarengi dengan capital gain yang lebih besar,” imbuhnya.

Istilah Halving Day sebenarnya tidaklah baru dan tidak di blockchain Bitcoin saja. Halving Day juga ada di sejumlah blockchain yang memangku algoritma konsensus Proof-of-Work (PoW). Mengikut pola riwayat kenaikan Bitcoin masa lalu, memang setelah atau menjelang Halving Day, harga Bitcoin naik tinggi. Halving Day ke-3 diperkirakan akan jatuh pada Mei 2020 nanti.

Ketika berita ini ditulis, hari ini, pukul 16.30 WIB, Bitcoin (BTC) bertengger manis di kisaran US$5.200, naik hingga 2,2 persen berbanding 24 jam sebelumnya, di kisaran U$5104. Sejak 11 April 2019, “raja kripto” ini terdorong dari US$5.412 ke level terendahnya, US$4.960 pada 12 April 2019 pagi. Dari sana sentimen positif mendorong kembali BTC ke US$5.191 tiga hari kemudian. Level hari ini mengulangi posisi BTC pada siang, 11 April 2019 lalu. Investor tentu berharap BTC mampu menembus US$5.412 lagi dengan harapan terdongkrak lebih tinggi lagi menuju US$6.000. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait