Supaya Shiba Inu (SHIB) Legal, Indodax Minta Persetujuan Bappebti

Supaya Shiba Inu (SHIB) legal dan resmi diperdagangkan di crypto exchange di Indonesia, Indodax sudah meminta persetujuan dari Bappebti. Hal itu dipastikan oleh Oscar Darmawan Bos Indodax.

Indodax telah mengajukan izin perdagangan Shiba Inu (SHIB) sebagai salah satu kripto yang legal di Indonesia.

Pengajuan izin dilakukan ke Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.

“Iya sudah (mengajukan izin),” ungkap CEO Indodax Oscar mengutip CNNIndonesia.com, Jumat (12/11/2021).

Kendati begitu, belum ada informasi soal kelanjutan pengajuan izin tersebut, seperti kapan diajukan dan berapa lama waktu pengurusan izinnya.

Berdasarkan sumber Blockchainmedia.id, izin listing kripto baru setidaknya bisa lebih dari 3 bulan.

“Cukup lama sebenarnya,” ucap salah seorang bos crypto exchange di Indonesia, via Telegram kemarin.

Dan hari ini dia memastikan beberapa perusahaan lain secara bersama-sama mengajukan permohonan izin kepada badan di bawah Kementerian Perdagangan itu.

“Iya memang kemarin semua barengan ngajuinnya,” sebutnya.

Indodax mengajukan izin perdagangan Shiba Inu (SHIB), karena kripto tersebut belum masuk dalam daftar 229 aset kripto yang sudah boleh diperdagangkan di Indonesia.

Itu berdasarkan peraturan Bappebti yang ditetapkan pada Desember 2020 silam. Indodax sendiri sudah cukup lama memfasilitasi jual beli kripto pesaing Dogecoin itu dengan pair USDT, stablecoin bernilai dolar AS.

Bos Indodax Tegaskan: Di Indonesia Kripto Bukanlah Uang, Tetapi Aset

Sebelumnya, Bos Indodax, Oscar Darmawan menegaskan, bahwa di Indonesia kripto bukanlah sebagai uang alias sebagai alat pembayaran, melainkan digolongkan sebagai aset.

Hal itu ia tegaskan merespons fatwa Majelis Ulama (MUI), beberapa hari yang lalu mengatakan bahwa kripto sebagai uang adalah haram.

CEO Indodax Oscar Darmawan menegaskan bahwa di Indonesia, aset kripto memang bukan dijadikan sebagai mata uang.

“Di Indonesia, aset kripto memang bukan untuk mata uang sebagaimana peraturan Bank Indonesia. Ini juga sama seperti hasil musyawarah MUI yang mengharamkan kripto sebagai mata uang karena di Indonesia hanya Rupiah mata uang yang diakui. Di Indodax sendiri kita memperdagangkan banyak jenis aset kripto, bahkan volume perdagangan terbesar di Indodax datang dari aset kripto yang punya underlying aset fisik,” jelas Oscar, Sabtu (13/11/2021).

Perihal underlying aset dari aset kripto itu sendiri, Oscar Darmawan pun menjelaskan bahwa sebenarnya hampir semua aset kripto memiliki underlying aset nya tersendiri yang mungkin belum pernah dijelaskan sebelumnya.

“Sebenarnya semua aset kripto punya underlying-nya. Cuma ada yang underlying-nya mudah dipahami dalam aset fisik seperti USDT, LGold, LSILVER, XSGD tapi ada juga yang underlying-nya berupa biaya penerbitannya seperti Bitcoin.

Bos KuCoin Yakin dengan Masa Depan Shiba Inu (SHIB), Hold Keras?

Bos KuCoin, Johnny Lyu, yakin dengan masa depan kripto Shiba Inu (SHIB). Ia menyarankan masih menarik untuk jangka panjang. Hold keras, wahai ShibaArmy?

Bursa kripto KuCoin termasuk bursa raksasa ketiga di dunia, berdasarkan volume perdagangan. Belum lama ini dia meyakinkan publik, bahwa kripto Shiba Inu (SHIB) layak dipegang untuk jangka panjang.

Kepada Marketwatch ia berujar, bahwa ada permintaan terhadap kripto murah seperti Shiba Inu (SHIB) sangat besar, apalagi di pangsa pasar di Singapura.

Dia pun memastikan bahwa dirinya pribadi memegang SHIB dalam jangka panjang, selain Bitcoin dan Dogecoin.

Ia memproyeksikan harga kripto itu akan mencetak reli di masa depan.

Shiba Inu (SHIB) Dipilih, Walaupun Bitcoin Terlalu Mahal

Menurut Lyu, lonjakan permintaan untuk kripto meme seperti Shiba Inu karena harganya yang masih sangat murah, selain nilai pasarnya bertahan di 20 besar dan sempat masuk 10 besar mengalahkan DOGE. Hal lainnya, imbal hasilnya sangat tinggi dibandingkan Bitcoin yang sudah sangat mahal.

“Melihat kenaikan Bitcoin, beberapa investor muda yang berkantung tipis tampak enggan membeli BTC yang sudah berharga mahal. Berharap imbal hasil besar tampaknya mustahil. Itulah sebabnya, dengan modal US$100 mereka bisa mendapatkan SHIB yang sangat banyak,” sebutnya.

Memang selama 30 hari, tepatkan pada Oktober lalu, harga SHIB naik lebih dari 1000 persen, sehingga mencetak banyak orang kaya baru. Bahkan di Amerika Serikat ada seorang manajer gudang mengaku pensiun dini setelah mengantongi kenaikan SHIB lebih dari 80 ribu persen.

Sebelum SHIB popular, sejumlah investor dan trader retail praktis memilih Dogecoin. Itu pun bergerak setelah mendapatkan keuntungan dari BTC dan kripto lain. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait