Tak Singgung Bitcoin, David Marcus Luwes Bela Libra

Bak seorang “pesakitan”, David Marcus seorang diri akan menghadapi sejumlah anggota Senat dan DPR Amerika Serikat, masing-masing pada Selasa dan Rabu waktu setempat di Washington. Marcus, yang juga Kepala Divisi Blockchain Facebook itu mempersenjatai dirinya dengan 7 halaman pernyataan tertulis. Sedangkan DPR mempersiapkan diri dengan mengeluarkan rancangan undang-undang yang melarang perusahaan teknologi masuk mendominasi sektor keuangan. David Marcus sama sekali tidak menyinggung soal Bitcoin, tetapi jelas fokus membela Libra dan Facebook.

OLEH: Vinsensius Sitepu
Pemimpin Redaksi Blockchainmedia.id

Di pentas kenegaraan itu, kedua belah pihak sebenarnya sedang memainkan peran yang biasa mereka mainkan. Tapi babak drama kali ini jelas berbeda, karena Libra mampu “berdampak” pada miliaran umat manusia untuk urusan transfer duit.

Di satu sisi Facebook sebagai penyedia dan pengembang teknologi media sosial sedang menjajal teknologi blockchain yang menjanjikan efisiensi sektor keuangan. Facebook-Libra Association menyebutnya sebagai stablecoin bernilai uang dolar AS dan sejumlah uang fiat lainnya.

Ini serupa dengan pegiat teknologi lainnya⁠—termasuk pengembang blockchain lain⁠—yang ingin menjelajah dunia baru yang bermanfaat. Atau dalam hal ini Libra, berkat teknologi blockchain diklaim bisa bermanfaat sebagai solusi layanan keuangan yang lebih lebih baik dan murah, menjangkau banyak orang.

Di sini ada perbedaan yang terang benderang antara blockchain Libra dan blockchain publik lainnya adalah soal jumlah dan skala pengguna. Jikalau stablecoin USDT misalnya dianggap “cukup terbatas”, sedangkan Libra bisa menjangkau manusia di sudut manapun di dunia ini dengan mudah, sebab Facebook sudah punya infrastruktur yang kokoh.

Ibarat kolam renang, pengembang blockchain lain masih memikirkan siapa yang mau beli “coin” saya, sedangkan Facebook tinggal menceburkan dirinya saja. Di sini sangat mudah menafsirkan apakah kontroversi ini adalah campuran antara iri dan kritik sejati?

Lalu, di sisi lain para wakil rakyat merasa sedang menjalankan amanah konstitusi dan konstituennya, termasuk-mungkin⁠—sejumlah perusahaan yang memberikan donasi kepadanya. Saya tak ingin berspekulasi para wakil rakyat “Negeri Om Sam” itu sedang membela para bankir⁠—yang mungkin salah satunya adalah dianggap “stakeholder” maha penting.

Di sisi lainnya, yang mungkin tak hadir di pertemuan itu adalah: bankir-bankir nomor wahid yang sebenarnya mulai berinvestasi di Silicon Valley dan bisa ditafsirkan “mencaplok ranah” yang selama ini dikuasai Facebook. Lihat saja langkah JP Morgan ini.

Jikalau lembaga keuangan bisa bermain di sektor teknologi, mengapa pemain di sektor teknologi dilarang nyemplung ke sektor keuangan. Padahal bank-bank besar itu tak kalah masif untuk urusan jumlah nasabah di seluruh dunia. Saya pun penasaran, apa sebenarnya garis pemisah yang jelas antara perusahaan teknologi semacam Facebook dengan penyedia layanan keuangan semacam bank di era kekinian? Toh, teknologi komputer dan ponsel menyatukan mereka berdua.

Hasil Endusan
Kami pun mengendus “paket senjata” Marcus itu. Di awal-awal ia “bermain cantik” dengan tak menyerang pihak yang mengkritik Libra. Itulah sebabnya pada alinea ketiga pernyataan Marcus ia menyebutkan: “Ketua Bank Sentral, Jerome Powell sebelumnya sangat jelas menyatakan bahwa proses untuk meninjau Libra diperlukan kesabaran, bukan kecepatan penerapan. Kami sangat setuju. Itulah semangat yang kami usung di Libra. Proses menuju penerapan itu haruslah terbuka dan sesuai dengan peraturan,” tulis Marcus.

Marcus pun menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan mendistribusikan Libra hingga sepenuhnya sesuai dengan peraturan dan benar-benar disetujui.

Secara umum, pernyataan tertulis Marcus adalah yang kita dengar sebelumnya di media massa dan selebihnya adalah “copas” dari whitepaper-kami lebih suka menyebut brosur produk-Libra yang disebarkan pada 18 Juni lalu.

Namun, terang tersirat di pernyataan itu, bahwa Marcus menginginkan Amerika Serikat mendudukkan aturan yang jelas soal mata uang kripto ini di negeri itu agar Libra mendapatkan restu penuh dan tetap menguntungkan Amerika Serikat. Pun taklah heran Libra Association didirikan di Jenewa, Swiss, sebuah negara yang lebih ramah kripto daripada Amerika Serikat. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait