Terra LUNA Mencoba Bangkit, UST Akan Dikuburkan dengan Syarat Ini

Terra LUNA karam di dasar laut, pengembang mencoba bangkitkan dan UST akan ditinggalkan. Ampuhkah resep ini, ketika pilihan burn justru diindahkan dan supply-nya masih 6,5 triliun?

Hari ini, Rabu (18/5/2022) satu jajak pendapat untuk melakukan forking terhadap blockchain Terra akan digelar.

Lewat proses voting maha penting oleh para hodler LUNA itu, hasilnya akan menentukan babak baru penyelamatan proyek kripto yang didukung oleh Binance dan Galaxy Digital ini. Laman voting bisa dibuka di laman ini, berdasarkan proposal yang ditulis oleh Do Kwon ini.

Terra LUNA Mencoba Bangkit

Berdasarkan pengumuman yang ditulis oleh Do Kwon di forum daring di Agora.Terra.Money kemarin, jika mayoritas mendukung adanya forking, maka akan ada 1 blockchain baru. Ini sejatinya “menyalin” semua blockchain lama, ditambahkan kode-nya, jadilah blockchain baru “nan segar bugar”.

Data historis pertambahan supply LUNA. Sumber: Messari.io.

“Hasil forking, yakni di blockchain baru, tidak akan ada lagi stablecoin TerraUSD (UST),” tulis Do Kwon yang namanya dilaporkan kepada polisi di Seoul dan Singapura.

Bukan LUCINTA LUNA, Tetapi LUNC

Blockchain lama akan disebut dengan Terra Classic (kriptonya bernama Luna Classic bersimbol LUNC, bukan LUCINTA LUNA).

Sedangkan blockchain lama tetap disebut blockchain Terra (kriptonya bernama Luna, bersimbol LUNA).

Karena forking ini pada prinsipnya adalah menyalin—seperti yang terjadi pada forking blockchain Ethereum dan melahirkan Ethereum Classic (ETC) gara-gara peretasan token DAO—maka, kripto LUNA di blockchain baru (salinan) akan ditransfer ke seluruh staker di blockchain lama (Luna Classic).

Tak hanya itu, tulis Kwon, kripto LUNA akan didistribusikan juga kepada hodler Luna Classic, pemegang UST yang tersisa dan sejumlah pengembang aplikasi penting.

“Dompet TFL (terra1dp0taj85ruc299rkdvzp4z5pfg6z6swaed74e6) akan dihapus dari whitelist untuk proses airdrop dan blockchain Terra menjadi milik komunitas sepenuhnya. Imbalan staking baru akan menjadi 7 persen per tahun,” sebut Kwon pada usulan di forum itu, yang isinya sebenarnya cukup bisa membuat mata kawula kripto awam menjadi juling.

Di sana pun Anda akan menemukan jajak pendapat “tak resmi”, bahwa forking tidak disetujui.

Jika mayoritas hodler mendukung, maka peluncuran sistem baru ini akan terjadi pada 27 Mei 2022. Pun jika tidak—ini memang tidak disebutkan oleh Kwon—maka langkah “sentralistik” akan dilakukan, yakni lewat intervensi oleh si pengembang sendiri, seperti pada forking ETC di masa silam itu.

Sebenarnya ini adalah usulan Do Kwon yang kali kedua, ketika ia dan kawan-kawan kalut menyelamatkan “kapal mereka”. Bahkan aksi jual lebih dari 80 ribu BTC mereka pada 8-10 Mei 2022 lalu, tidak sanggup menyelamatkan LUNA ke harga terbaiknya, sedangkan UST berubah menjadi “unstablecoin“. Pasokan LUNA pun naik jutaan persen, terkini sekitar 6,5 triliun LUNA yang beredar.

Perihal rencana forking ini, Bos Binance Changpeng Zhao sebenarnya pun tak setuju, karena langkah ini justru tidak memberikan nilai dan dampak terhadap kripto dan komunitas.

Organisasi Terra LUNA Mengakui Menjual 80.394 Bitcoin Pada 8 Mei 2022

Catatan di sini, bahwa, berdasarkan laporan Fortune, Binance adalah bagian penting dari proyek Terra, karena pada tahun 2018, Binance berinvestasi sebesar US$3 juta dan memegang sekitar 15 juta LUNA. Ada juga US$300 juta investasi lainnya, seperti yang dibuktikan di sini.

Dengan harga tertinggi LUNA pada April 2022, LUNA milik Binance sebanyak itu setara dengan US$1,6 miliar. Dengan harga LUNA pada 16 Mei 2022 lalu, maka nilainya hanya US$2.391. Kendati demikian, ucap CZ di Twitter beberapa hari lalu, bahwa adalah lumrah kalau berinvestasi itu ada yang gagal.

Salah satu perusahan lain yang berinvestasi adalah Galaxy Digital pimpinan Mike Novogratz. Saking senangnya ia dengan proyek ini, pada Januari 2022 lalu, ia memamerkan tato barunya bergambar serigala melolong ke arah bulan dan bertuliskan “LUNA”.

Di atas itu semua, proyek stablecoin algoritmik besutan Terraform Labs ini jadi pelajaran besar untuk proyek stablecoin lainnya dan menjadi peluang besar bagi stablecoin USDT dan USDC dapat terus naik daun. Pasalnya, kedua stablecoin ini “mengklaim” pasaknya adalah aset asli bernilai dolar, yakni uang tunai di bank dan sebagian berupa obligasi pemerintah AS, dengan langkah para regulator di banyak negara akan mengawasi ini, paralel dengan penerapan fiat digital money alias CBDC. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait