[Eksklusif] OKEx: Kami Perlu Mitra yang Kuat untuk Berkembang di Indonesia

Sebagai bentuk bisnis baru, bursa aset kripto terus melangkah dengan sejumlah strategi-strategi unggul demi menggaet lebih banyak pengguna. Bagaimanakah strategi bursa aset kripto OKEx? Berikut wawancara eksklusif kami di Medan beberapa waktu lalu, dengan Andy Tang, Head of Business Development OKEx.

OKEx selalu masuk di jajaran tertinggi bursa kripto bervolume tinggi versi Coinmarketcap. Apa saja strategi pemasaran OKEx untuk mempertahankan prestasi itu sejak tahun 2014?
OKEx mengalokasikan banyak dana dan sumber daya untuk pembaruan teknologi. Kami memiliki tim pengembang yang kuat untuk menjaga aset pengguna agar tetap aman dan terpercaya. Selain itu, OKEx menyediakan produk dan layanan terbaik bagi pengguna, kami merancang produk berdasarkan kebutuhan dari pengguna.

Kami melihat OKEx sangat berambisi masuk lebih dalam menarik perhatian trader dan investor aset kripto dari Indonesia. Apakah ada strategi khusus? sejak kapan dan bagaimana saat ini perkembangannya?
OKEx tidak bisa bertumbuh sendiri, kami terus mencari sebanyak-banyaknya mitra lokal di Indoenesia agar kami bertumbuh bersama. Strateginya adalah kami menemukan lebih banyak mitra, termasuk key opinion leader, media massa dan sejumlah perusahaan yang sedang menjalankan proyek terkait blockchain dan aset kripto.

OKEx disebutkan bermarkas di Malta dan pernah sebelumnya di Tiongkok hingga tahun 2017. Sebenarnya bagaimana sekarang kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap bisnis bursa aset kripto?
Pemerintah Tiongkok cukup sensitif terhadap bisnis bursa aset kripto, beberapa bursa dengan banyak proyek kripto palsu ditutup atau sedang diselidiki. Tetapi OKEx tidak memiliki proyek ilegal apapun. Dan kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah Tiongkok.

Untuk kawasan Asia Tenggara, negara mana yang tingkat transaksi aset kripto tertinggi? 
Sejauh ini Vietnam sebagai salah satu negara paling aktif, sebab populasinya besar dan masyarakatnya terbiasa berjudi. [Red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait