Perusahaan Kripto Celsius Network Bangkrut, Ikuti Jejak Three Arrows Capital

Akhirnya, perusahaan kripto Celsius Network telah mengajukan kebangkrutannya, mengikuti jejak dari Three Arrows Capital (3AC).

Di tengah bearish pasar kripto, ada banyak perusahaan yang mengalami kesulitan finansial.

Terlebih, Celsius dan 3AC juga berinvestasi di Terra LUNA dan UST yang telah jatuh ke tanah, mencetak kerugian yang fantastis dan menghantam keseimbangan perusahaan.

Tentu saja, kabar kebangkrutan perusahaan kripto Celsius ini tidak begitu mengejutkan, karena sudah diperkirakan oleh beberapa pengamat.

Perusahaan Kripto Celsius Network Akhirnya Bangkrut

Berdasarkan laporan Decrypt, pengajuan kebangkrutan Bab 11 dari Celsius menunjukkan adanya kewajiban perusahaan yang melebihi aset.

Tak tanggung-tanggung, kewajiban tersebut nilainya sebesar US$1,2 milyar, dari pengurangan total utang sebesar US$5,5 milyar dengan total aset yang hanya sebesar US$4,3 milyar.

Total aset tersebut telah dikurangi dari langkah Celsius yang telah melunasi tiga pinjaman besar dari protokol DeFi Aave, Maker dan Compound.

Kewajiban minus tersebut pada akhirnya membawa perusahaan kripto tersebut ke dalam kebangkrutan. Ini juga penyebab mengapa CEO bursa kripto FTX, Sam Bankman-Fried, enggan untuk membuat kesepakatan dengan Celsius.

Sebelumnya, perusahaan telah membekukan seluruh layanan, seperti penarikan dan deposit, guna menstabilkan internal perusahaan, yang dirasa telah gagal dengan hadirnya pengajuan kebangkrutan ini.

Selain itu, pengarsipan tersebut juga menyebutkan Symbolic Capital Partners sebagai kreditur aman terbesarnya. Diketahui, perusahaan tersebut memiliki 2.000 ETH, senilai sekitar US$23 juta, yang menjadi semacam jaminan.

Diketahui, ketidakpiawaian tim dalam mengelola aset yang berkembang pesat di dalam platform menjadi cikal bakal kebangkrutan Celsius.

“Akibatnya, perusahaan melakukan sesuatu, yang terbukti sebagai keputusan penyebaran aset yang buruk. Beberapa aktivitas penyebaran ini membutuhkan waktu untuk bersantai dan meninggalkan perusahaan dengan kewajiban yang tidak proporsional ketika diukur terhadap penurunan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap pengarsipan tersebut.

Dari sini, bearish pasar kripto telah kembali memakan korban, saat penurunan valuasi dari aset kripto terus merosot. Ini seiring dengan langkah agresif bank sentral AS, the Fed, yang terus bertindak agresif dalam menaikan suku bunga.

Terlebih, angka inflasi AS kembali naik, menyusutkan selera risiko saat dolar AS lebih banyak dilirik oleh investor sebagai safe haven. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait