Korsel dan AS Bersatu Selidiki Kasus Terra LUNA dan UST

Terkait kasus Terra LUNA dan UST, Korea Selatan (Korsel) akhirnya menggandeng AS untuk melakukan penyelidikan.

Masih banyaknya berbagai kasus kejahatan di industri kripto telah menjadi ketakutan tersendiri bagi para investor.

Penanggulangan yang belum terlihat maksimal, karena belum ada regulasi yang tepat dan kuat, memicu dua negara tersebut untuk bergandengan tangan dalam menyelami kasus yang ada dan yang akan datang.

Kasus Terra sendiri adalah salah satu kasus paling mencengangkan di semester pertama tahun ini, membawa kerugian pada semua investor ritel di dalamnya, yang berakhir dengan tuduhan manipulasi pasar dan penipuan.

Do Kwon, CEO dari Terraform Labs, menjadi sosok yang banyak disalahkan dan dicurigai, karena kasus Terra tampak bukan sekadar kejatuhan ekosistem, melainkan sesuatu yang sudah tersistem sedari awal. Setidaknya, itu tuduhan yang diungkapkan para investor yang menuntutnya.

Penyelidikan Kasus Terra LUNA dan UST 

Berdasarkan laporan Cointelegraph, Menteri Kehakiman Korsel, Han Dong-hoon, telah terbang ke AS untuk membahas kerjasama antar dua negara tersebut.

Diketahui, kerjasama tersebut dibangun untuk menyelidiki kejahatan keuangan, terutama yang terkait dengan aset kripto. Ini digadang menjadi kerjasama antar negara pertama yang berfokus pada aset kripto.

Sang Menteri telah bertemu dengan Andrea M. Griswold, Kepala Satuan Tugas Sekuritas dan Komoditas AS di Kantor Kejaksaan New York, bersama dengan Scott Hartman, Kepala Divisi Penipuan Sekuritas dan Komoditas.

Dalam pertemuan tersebut, diketahui telah membahas perihal cara kedua negara bertukar informasi dan memperkuat kerjasama agar dapat bertindak secara tepat waktu atas jumlah aksi kejahatan keuangan terkait kripto.

Pertemuan tersebut juga telah secara sah, berbagi data investasi baru terkait kasus Terra LUNA dan UST, yang memang tengah diselidiki oleh Korsel dan AS.

Bagaimana tidak, kejatuhan ekosistem Terra telah menghapus dana senilai U$40 milyar dengan sangat cepat, menarik badan pengawas dan hukum di kedua negara tersebut.

Diketahui, AS saat ini tengah membuka penyelidikan baru terhadap Do Kwon. Sementara, Korsel tengah menyelidiki beberapa tuduhan termasuk penipuan, manipulasi pasar dan penghindaran pajak dari Do Kwon dan perusahaannya. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait