Terungkap! Ini Cara Baru Burn Shiba Inu (SHIB)

Meski sempat meredup, Shiba Inu telah kembali menjadi sorotan berkat perkembangan mekanisme burn dan ekosistemnya.

Meski pada awalnya token meme bertema anjing ini disorot karena kenaikan harga fantastisnya di tahun 2021, kini SHIB kembali disorot berkat langkah pengembang yang konsisten mewujudkan visinya.

Setelah menghadirkan NFT, metaverse platform, DEX (bursa terdesentralisasi) dan uji coba game kripto, Shiba Inu dirumorkan akan menghadirkan blockchain layer-2 (L2) Shibarium tahun ini.

Meski belum jelas mengenai tanggal peluncurannya, tetapi ini sempat membawa harga SHIB melesat, mengungguli pesaing utamanya, Dogecoin (DOGE).

Pembakaran SHIB Tetap Konsisten

Namun apa yang sebenarnya membangun ekosistem menjadi lebih baik dan percaya diri adalah, mekanisme pengurangan pasokan (burn) yang dijalankan dengan konsisten dan terus dikembangkan.

Melalui penyedia data real-time pembakaran Shiba Inu, ShibBurn, pendukung dapat melihat sudah ada berapa banyak token yang dibakar, alias dikeluarkan dari peredaran dan tidak dapat dipulihkan lagi.

Beberapa mitra pun telah turut andil dalam pengurangan pasokan, yang diharapkan dapat menciptakan kelangkaan token di masa mendatang saat ekosistem telah sempurna dan permintaan meningkat.

Cara Baru Burn Shiba Inu (SHIB) 

Berdasarkan laporan Watcher News, ShibBurn telah mengumumkan cara baru untuk burn Shiba Inu melalui aplikasi selular yang disebut Shibburn Radio.

Aplikasi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah token yang dibakar, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android, yang dilengkapi Alexa Skill.

Selain itu, aplikasi utama ShibBurn juga sedang dalam proses untuk dihadirkan, yang pada akhirnya ditujukan untuk meraih sponsor baru. Mereka diharapkan dapat mengambil andil besar dalam meningkatkan jumlah token yang dibakar.

Pada saat penulisan, telah ada 141.094.787 SHIB yang dibakar dalam 24 jam terakhir. Ini menjadi kenaikan sebesar 390,53 persen pada burn rate.

Meski upaya besar tengah dibangun, kenaikan harga yang hebat tampaknya masih harus menanti redanya sentimen global, terutama langkah the Fed dalam menghadapi inflasi dan menaikkan suku bunga. Ini berpengaruh besar pada selera risiko investor terhadap aset seperti kripto dan saham. [st]

 

 

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait